JAKARTA, KOMPAS.com - Identifikasi terhadap anak jalanan yang akan dilakukan Polrestro Jakarta Utara, Kamis (21/1/2010), tidak berupa razia dubur seperti yang sempat mencuat beberapa hari terakhir ini.
Kasatreskrim Polrestro Jakarta Utara, Kompol Adex Yudiswan, mengatakan, pemeriksaan dubur akan dilakukan jika ada anak yang teridentifikasi menjadi korban penyimpangan seksual.
"Pemeriksaan dubur etape kesekian, last choice untuk kepentingan penyidikan, kalau ada tindak kriminal yang dialami," kata Adex kepada Kompas.com di Mapolrestro Jakarta Utara, sebelum operasi identifikasi dimulai.
Pemeriksaan tersebut, katanya, akan dilakukan oleh tenaga medis, bukan polisi. Untuk itu, dalam operasi identifikasi yang dilakukan hari ini, pihak kepolisian juga melibatkan Dinas Sosial Jakarta Utara dan relawan serta tenaga media dari Universitas Yarsi.
Identifikasi terhadap anak jalanan dilakukan menyusul pengakuan Baekuni alias Babeh, pelaku mutilasi dan sodomi terhadap anak jalanan. Korban Babeh bahkan sudah mencapai belasan orang.
Di wilayah Jakarta Utara, pihak kepolisian telah menangkap pelaku sodomi terhadap 15 anak yang dikenal dengan "Abang Kacamata". Anak-anak jalanan juga akan ditanyai apakah mengenal "Abang Kacamata" untuk mengidentifikasi kemungkinan menjadi korbannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.