Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPAI: Yang Harus Dirazia Itu Orang Dewasa!

Kompas.com - 21/01/2010, 15:47 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Terungkapnya kasus sodomi dan mutilasi yang dilakukan oleh Baekuni alias Babeh (60), membuat jajaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersikap reaktif. Hal itu terlihat dengan adanya "razia dubur" yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Madya Jakarta Utara, Kamis (21/1/2010).

Pemkodya Jakarta Barat dan Pemkodya Jakarta Timur batal menggelar "razia dubur" tersebut.

Menanggapi hal itu, Lembaga Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menggelar konferensi pers di kantornya di Jakarta, Kamis siang. KPAI menilai cara razia yang dilakukan adalah cara yang tidak tepat.

"Razia itu kan diperuntukkan bagi orang-orang yang melakukan kejahatan. Anak-anak jalanan itu bukan pelaku kejahatan, kenapa mereka yang harus dirazia. Yang seharusnya dirazia adalah mereka-mereka orang dewasa yang berpotensi melakukan perbuatan sodomi itu," ujar Ketua KPAI Hadi Supeno saat konferensi pers.

Untuk menyelesaikan persoalan terkait pelecehan seksual di kalangan anak jalanan, kata Hadi, upaya yang harus dilakukan adalah upaya pendekatan kesejahteraan, bukan dengan pendekatan ketentraman dan ketertiban.

Hadi Supeno mengatakan, razia tersebut menunjukkan adanya indikasi diskriminasi terhadap masyarakat miskin kota. Terkait dengan tindakan razia anak jalanan ini KPAI juga keberatan apabila aparat merazia bagian privat tubuh anak-anak jalanan, seperti dubur. Di samping melanggar hak privasi, tindakan tersebut juga sudah mengarah pada pelanggaran Undang-Undang Perlindungan Anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com