Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rel Patah, Ribuan Penumpang KA Rangkas Bitung Telantar

Kompas.com - 01/02/2010, 08:19 WIB

RANGKAS BITUNG, KOMPAS.com — Ribuan penumpang kereta api jurusan Rangkas Bitung-Jakarta di Stasiun Rangkas Bitung, Kabupaten Lebak, Senin (1/2/2010) pagi, telantar akibat rel kereta api patah sepanjang 70 sentimeter, tepatnya di Km 74/900.

"Saat ini penumpang memadati stasiun sambil menunggu perbaikan rel kereta api itu," kata petugas perjalanan kereta api (PPKA) Stasiun Rangkasbitung, Yudi.

Yudi mengatakan, hingga kini sebanyak enam lokomotif kereta api yang melayani jurusan Rangkasbitung-Jakarta terpaksa tidak bisa dioperasikan karena kerusakan jalan rel cukup parah.

Keenam lokomotif tersebut di antaranya KA 871, KA 873, KA 875, KA 181 Rangkas Jaya, dan KA pengangkut batu bara.

Petugas jalan dan bangunan KA kini sedang memperbaiki jalan tersebut, tetapi sampai pukul 07.10 WIB belum selesai.

"Kami belum bisa menentukan keberangkatan kereta api karena kerusakan rel sangat parah," katanya.

Menurut Yudi, kerusakan jalan itu diketahui oleh petugas penilik jalan rel kereta api bernama Gandi sekitar pukul 00.15, tepatnya di Jembatan Tutul KM 74/900 yang menghubungkan Stasiun Rangkas Bitung-Citeras.

Setelah itu, Yudi melaporkan ke petugas PPKA Rangkas Bitung dan semua kereta api yang melayani jurusan Rangkas Bitung-Jakarta yang diberangkatkan mulai pukul 04.15 tidak dioperasikan.

"Kami patut bersyukur, rel KA yang patah itu diketahui petugas dan jika tidak diketahui, dipastikan sangat membahayakan penumpang karena lokasinya berada di jembatan," katanya.

Seorang penumpang KA Stasiun Rangkas Bitung, Mamit (45), mengaku masih menunggu KA hingga kini karena hari Senin kembali bekerja.

"Saya tetap menunggu perbaikan KA karena hari ini banyak pekerjaan di kantor di Jakarta," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com