Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi: Sodomi Babeh dan Robot Gedek Berbeda

Kompas.com - 05/02/2010, 13:43 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Boy Rafli Amar mengatakan, keterkaitan pelaku mutilasi Baekuni alias Babeh (49) dengan Siswanto atau Ciswanto alias Robot Gedek bisa menjadi fakta baru.

"Keterlibatan Babeh pada kasus Robot Gedek bisa menjadi fakta baru, tetapi perlu waktu lebih lanjut," kata Boy di Markas Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (5/2/2010).

Boy mengungkapkan, penyidik masih mendalami keterkaitan Babeh dengan Robot Gedek sehingga pihaknya belum bisa memastikan keterlibatannya sebelum ada penemuan fakta.

Terkait dengan Babeh sebagai pelaku mutilasi yang dituduhkan kepada Robot Gedek, Boy menegaskan hal itu tidak mungkin karena perkara Robot Gedek sudah melalui proses peradilan yang sesuai prosedur dan penelitian.

Lebih lanjut, Kabid Humas Polda Metro Jaya itu menuturkan bahwa Robot Gedek tetap sebagai pelaku mutilasi terhadap enam korban pada tahun 1996 karena memiliki kekuatan hukum tetap. "Robot Gedek sudah terbukti sebagai pelaku mutilasi melalui keputusan pengadilan," ujarnya.

Perwira menengah kepolisian itu juga mengatakan, kasus mutilasi dan sodomi antara Robot Gedek dan Babeh berbeda sehingga terpisah dan tidak mungkin sama. Namun, polisi masih mendalami keterkaitannya saja.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya berhasil menangkap pelaku sodomi dan mutilasi, Baekuni alias Babeh, terhadap seorang bocah bernama Ardiansyah (10), yang potongan tubuhnya ditemukan di kawasan Banjir Kanal Timur (BKT), Cakung, Jakarta Timur, 8 Januari 2010.

Hingga saat ini, penyidik sudah memastikan enam identitas korban mutilasi Babeh dari jumlah sementara 14 orang yang terungkap, yang berasal dari Purworejo, Magelang (Jawa Tengah) sebanyak satu korban, Kuningan (Jawa Barat) mencapai dua korban, dan Pulo Gadung dan Cakung (Jakarta Timur) satu korban.

Identitas keenam korban Babeh adalah Irwan Imran di Purworejo tahun 1999, Ardi (Magelang, 2004), Aris dan Teguh (Kuningan, 1998 dan 2004), Arif (Pulogadung, 2009), dan Ardiansyah (Cakung, 2010).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com