Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayam Bangkai Ditemukan Dijual di Pasar

Kompas.com - 05/02/2010, 15:12 WIB

Yogyakarta, Kompas - Penelusuran dengan pemeriksaan kimia oleh Bidang Pertanian Kota Yogyakarta dua hari terakhir menemukan daging ayam bangkai (tidak segar) di dua pasar dan tempat pemotongan ayam.

Konsumen diminta lebih teliti dalam berbelanja dengan mendeteksi warna dan bau daging. Kepala Bidang Pertanian Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Pertanian Kota Yogyakarta Sri Harnanik di Beringharjo, Kamis (4/2), mengatakan, daging ayam bangkai ditemukan di Pasar Terban (5 ekor), Beji (6 ekor), dan Beringharjo (5 ekor).

Di Terban, penjualnya orang baru, sedangkan di Beringharjo pedagang lama yang kerap kena razia. "Mereka yang terbukti akan dikenai tindakan. Kami akan mengirim surat peringatan. Untuk pemain lama yang bandel, kami ajukan ke polisi," ujarnya.

Meski pedagang mengelak menjual bangkai, mereka tak berkutik karena pemeriksaan di lokasi dilakukan menggunakan akuades dan reagen durante. Untuk ayam segar, cairan kimia akan berwarna biru jernih, sedangkan ayam bangkai berwarna keabu-abuan dan keruh.

Ayam bangkai cukup mudah dideteksi dari warna daging yang lebih gelap, bau lebih amis, ada gumpalan darah di sendi terutama pada bagian sayap, dan bekas sayatan pisau di lehernya kasar.

Kepala Seksi Pengawasan Bidang Pertanian Endang Viniarti mengatakan, ayam bangkai berbahaya jika dikonsumsi karena mengandung kuman. Ayam biasanya mati karena penyakit.

Tentrem, pedagang di Pasar Beringharjo yang beberapa kali kedapatan menjual ayam bangkai, mengaku ayam yang dijualnya disembelih saat masih hidup. Ia mengaku, saat dipotong ayamnya sakit. Lurah Pasar Beringharjo Madiono memastikan akan mencabut izin penjual yang bandel. "Saya sudah bilang, kalau mau menjual daging bagus silakan. Namun, jika tetap menjual daging tidak layak, ya, silakan pergi dari sini," ujarnya. (WER)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com