Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Korban Babeh Bisa Bertambah

Kompas.com - 06/02/2010, 03:44 WIB

Jakarta, Kompas - Jika terbukti anak-anak yang dituduhkan dibunuh Robot Gedek dihabisi Baekuni alias Babeh (49), jumlah korban Babeh kian banyak dan kian menunjukkan kekejaman Babeh.

Pembuktian mengenai hal ini bergantung pada hasil pengembangan penyelidikan polisi terhadap Sunarto dan Baekuni yang sama-sama disebut Babeh. Untuk itu, polisi diimbau memanggil dua pengacara Robot Gedek sebagai saksi kasus Baekuni.

Demikian rangkuman wawancara terpisah dengan Direktur Yayasan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Indonesia Patra M Zen; pengacara LBH Jakarta, Asfinawati; dan Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Seto Mulyadi, Jumat (5/2).

Patra mengimbau polisi agar tetap bertahan menggunakan metode pembuktian ilmiah dalam menyidik Babeh. ”Dengan capaian kemampuannya sekarang, saya yakin Polda Metro Jaya mampu melakukan hal itu,” ujarnya saat ditemui terpisah kemarin.

Asfinawati menambahkan, bukti ilmiah dapat diperoleh dari proses pemeriksaan di laboratorium kriminal dan forensik.

Bukti ilmiah

Dalam kasus Babeh, bukti ilmiah dapat digunakan untuk mengungkap dan mencari keterkaitan Babeh dengan Siswanto alias Robot Gedek, yang dipidana hukuman mati tahun 1997. Pengacara Robot, Febry Irmansyah, menduga Babeh berada di balik kasus Robot.

Sebelumnya, Febry yakin Sunarto sama dengan Baekuni. ”Saya yakin 100 persen. Face-nya tidak berubah kok,” ucapnya.

Penyidik Polda Metro Ajun Komisaris Tahan Marpaung tak sependapat. ”Sunarto dan Baekuni itu orang yang berbeda,” kata Marpaung yang menyidik kasus Robot dan kasus Babeh. Untuk membuktikan hal itu, ia meminta foto Sunarto dari Polres Jakarta Timur.

Seto berharap polisi memanggil kedua pengacara Robot Gedek yang yakin bahwa Sunarto alias Babeh sama dengan Baekuni alias Babeh. Penjelasan ini akan membuat publik dan keluarga korban tenang. ”Apalagi kalau terbukti bahwa pelakunya cuma Babeh, sedangkan Robot cuma korban fitnah,” kata Seto.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com