Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Ayam Tetap Dilindungi

Kompas.com - 13/02/2010, 03:58 WIB

Jakarta , Kompas - Terkait pelarangan masuknya ayam hidup per 1 April 2010, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berjanji tetap melindungi para pedagang. Pemprov DKI telah menyiapkan 250 lemari pembeku dan tempat khusus untuk menampung ayam dari rumah potong ayam liar.

Kepala Dinas Pertanian, Peternakan, dan Kelautan DKI Jakarta Edy Setiarto, Jumat (12/2) di DKI Jakarta, mengatakan, daging ayam dari rumah potong ayam (RPA) resmi di Jakarta dan luar kota dapat ditampung di lemari-lemari pembeku itu. Namun, pedagang juga perlu menyediakan tempat penyimpanan yang dilengkapi es agar daging ayam lebih tahan lama.

”Para pedagang sebenarnya sudah mengetahui jumlah daging ayam yang laku dijual dalam kurun tiga jam. Dengan demikian, mereka bisa menyesuaikan jumlah daging yang dijual dengan waktu penjualan. Jika ingin berjualan lebih dari tiga jam, mereka bisa menyimpannya di tempat yang dilengkapi es,” kata Edy.

Para pembeli daging ayam diharapkan juga melihat kelengkapan pedagang. Jika tidak memiliki tempat penyimpanan yang dilengkapi es tetapi ayamnya tetap segar, kemungkinan pedagang menggunakan pengawet.

Saat ini, RPA resmi di Jakarta terdapat di Rawakepiting di Kawasan Industri Pulogadung, Pulogadung di Jalan Palad, Cakung di Jalan Penggilingan (Jakarta Timur). Selain itu, RPA juga terdapat di Kebun Bibit di Petukangan Utara, Jakarta Selatan, dan RPA Ekadharma di Jalan Ekadharma, Srengseng, Jakarta Barat.

Meskipun hanya memiliki lima RPA, Edy yakin kebutuhan daging ayam di DKI dapat tercukupi. Kelima RPA itu mampu memotong 450.000 ayam per hari dan kebutuhan DKI Jakarta mencapai 600.000 ekor per hari. Kekurangan sebesar 150.000 ekor per hari akan dipenuhi pasokan dari luar kota.

Terkait dengan penyediaan RPA untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, Kepala Suku Dinas Peternakan dan Perikanan Jakarta Selatan Chaidir Taufik mengatakan sudah ada tiga lokasi bangunan terselesaikan di proyek pembangunan RPA di Petukangan Utara, Jakarta Selatan. Ke depan, akan dibangun lagi 4 unit lokasi atau 16 jalur pemotongan hewan unggas. Diproyeksikan, RPA Petukangan Utara bisa memotong 32.000 unggas per hari.

Masyarakat dan pedagang ayam diharapkan tidak perlu khawatir berlebihan. Chaidir menegaskan, upaya pemerintah melarang masuknya ayam hidup demi melindungi warga Jakarta. Apalagi, temuan LSM CIVAS menunjukkan, 50 persen pasar unggas di DKI Jakarta telah terkena virus flu burung.

Di sisi lain, Pemprov DKI akan mulai mengatur jalan-jalan yang boleh dilalui kendaraan pengangkut ayam hidup. Setiap kendaraan yang membawa ayam hidup, selain ke jalan yang dimaksud, akan dihentikan. Pengaturan itu dimaksudkan untuk mengarahkan semua pemasok ayam hidup menjual ke tempat penampungan dan RPA resmi.

”Dengan membatasi jalur pengiriman ayam ke RPA resmi, tempat pemotongan ayam di dalam pasar dan permukiman kumuh akan tutup secara perlahan. Terdapat sekitar 1.200 tempat pemotongan ayam tidak resmi yang tersebar di seluruh Jakarta yang harus ditutup sebelum 24 April 2010,” kata Edy.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com