Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkurang, Daerah Resapan Air

Kompas.com - 16/02/2010, 09:40 WIB

 

Magelang, Kompas - Berkurangnya daerah resapan air dimungkinkan menjadi salah satu penyebab terjadinya musibah air bah di Obyek Wisata Air Terjun Sekarlangit, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang. Kondisi ini dipicu oleh derasnya hujan di bagian hulu yang menyebabkan air bergulung-gulung datang dari air terjun yang memiliki ketinggian sekitar 25 meter tersebut.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Penanggulangan Bencana Kabupaten Magelang Edy Susanto, Senin (15/2), menjelaskan, Air Terjun Sekarlangit menjadi tempat bermuara air dari Sungai Daru dan Sungai Bongos serta banyak anak sungai dari empat desa di Kecamatan Grabag. Empat desa itu adalah Desa Pagergunung, Keditan, Seloprojo, dan Jogoyasan.

"Tak heran, ketika terjadi hujan deras di hulu, semua air dari sungai dan anak-anak sungai tersebut meluap tanpa ada yang meresap di permukaan tanah dan langsung membuncah di Air Terjun Sekarlangit," ujarnya.

Air Terjun Sekarlangit di Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, sudah tiga kali menelan korban. Tahun 2003, ada dua korban meninggal dunia, yaitu wisatawan asing dari Amerika dan Kanada. Tahun 2008 korban pasangan muda-mudi (salah satunya mahasiswa UKSW Salatiga). Hari Minggu (14/2), air bah dari air terjun juga menyebabkan dua korban meninggal, yaitu Umi Khasanah (29), warga Klaten, dan Eka Wijayanti (30), warga Desa/Kecamatan Grabag. Eka baru ditemukan Senin (15/2) pukul 07.00 di Desa Kalikuto, sekitar 13 kilometer dari Air Terjun Sekarlangit. Normalisasi sungai di Sidareja

Di Cilacap banjir yang merendam 2.554 rumah di Sidareja, antara lain disebabkan oleh kerusakan daerah aliran sungai, saluran air, serta infrastruktur pengendali banjir dan irigasi di wilayah tersebut. Pemerintah didesak segera menormalisasi aliran-aliran sungai di sekitar Sidareja dan memperbaiki kembali infrastruktur yang ada.

"Hampir semua sungai kini dangkal. Saluran gorong-gorong pun hilang karena teruruk setelah jalan ditinggikan. Akhirnya air meluber ke rumah penduduk," ujar Kasman (41), petugas perlindungan masyarakat di Desa Tegalsari, Sidareja, Senin (15/2).

Desa Tegalsari adalah satu dari enam desa yang terendam banjir di wilayah Sidareja, Minggu kemarin. Di desa ini mengalir Sungai Karna, salah satu anak Sungai Ciberem. Saat hujan deras, Sungai Karna meluber sehingga merendam 269 rumah warga Desa Tegalsari. (egi/han)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com