Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maulid Nabi Diperingati dengan Pawai Budaya

Kompas.com - 25/02/2010, 19:30 WIB

KUDUS, KOMPAS.com- Warga Desa Padurenan, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, memiliki cara tersendiri dalam memeringati Maulid Nabi Muhammad SAW. Acara rutin tiap tahun itu dirayakan dengan kirab budaya yang diikuti sekitar 1.700 peserta.

Kirab yang juga dikenal sebagai kirab budaya "maulidan jawiyyan" itu dimulai sekitar pukul 15.00 WIB, dengan mengelilingi jalan di desa setempat.

Peserta kirab terdiri atas warga setempat, kelompok petani, olahragawan, pelajar dari sejumlah sekolah tingkat SLTP dan SLTA, murid Taman Kanak-kanak (TK) serta kelompok bermain atau "play group" juga ikut memeriahkan kirab tersebut.

Masing-masing peserta, menampilkan sejumlah kesenian tradisional, seperti permainan dari batok kelapa, permainan dari pelepah pisang, enggrang, wayang bambu, drum band menggunakan alat dari bahan bekas, dan permainan jaran kepang dari pelepah pisang.

Selain itu, peserta juga ada yang menampilkan hasil kerajinan khas daerah setempat, seperti tas dan busana bordir, serta sejumlah ibu dan bapak berpenampilan seperti petani dengan membawa  hasil pertanian.

Gunungan hasil bumi dan miniatur Menara Kudus yang dihiasai dari semua hasil bumi juga ditampilkan untuk diarak keliling jalan di desa setempat. Setelah kirab selesai, dilanjutkan dengan ritual doa yang dipimpin oleh ulama setempat.

Kepala Desa Padurenan Arif Chuzaimahtum mengatakan, tujuan utama digelarnya kirab budaya maulidan "jawiyyan" sebagai ungkapan rasa syukur atas kelahiran Nabi Muhammad SAW.  "Peringatan maulid (kelahiran) harus dijadikan momentum untuk menghadapi tantangan dalam mengangkat dan memajukan umat Islam, serta mengatasi sejumlah persoalan yang menjadi penghambat kemajuan umat," ujarnya.

Makna maulidan "jawiyyan", kata dia, merupakan budaya umat Islam di desa ini yang selalu mengadakan kegiatan pembacaan janji dengan lagu bernada pentatonik jawa, menggema dan menjadi pertanda desa ini masih lekat dengan nilai-nilai kearifan lokal yang dibangun para ulama sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com