Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buku "Banjir Kanal Timur, Karya Anak Bangsa" Diluncurkan

Kompas.com - 11/03/2010, 13:51 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah buku yang menceritakan proses pembangunan Banjir Kanal Timur (BKT) diluncurkan hari Kamis (11/3/2010) dalam sebuah acara di Gedung Kompas Gramedia, Palmerah Barat, Jakarta. Buku berjudul "Banjir Kanal Timur, Karya Anak Bangsa" yang ditulis Robert Adhi Ksp ini diterbitkan oleh Penerbit Grasindo Jakarta.

Buku setebal 320 halaman yang dicetak berwarna dengan kata pengantar mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan kata sambutan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto ini, memuat seluk-beluk proses pembangunan proyek infrastruktur pengendalian banjir, Banjir Kanal Timur.

Mantan Wapres Jusuf Kalla yang berperan penting dalam pengambilan keputusan penyelesaian pembangunan BKT. Kalla mengambil keputusan beberapa saat setelah banjir dahsyat merendam sebagian besar wilayah Jakarta tahun 2007. Pembangunan BKT menelan biaya sekitar Rp 5 triliun, sedangkan dampak kerugian banjir bisa lebih dari jumlah itu.

Biaya pembebasan lahan ditanggung oleh Pemprov DKI Jakarta melalui dana APBD, sedangkan biaya pembangunan konstruksi oleh Kementerian Pekerjaan Umum melalui dana APBN.

"BKT adalah contoh pengendalian banjir yang radikal," kata Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane, Pitoyo Subandrio. Upaya pengendalian banjir sudah dilakukan sejak zaman kolonial Belanda. Banjir Kanal Barat dibangun tahun 1922 dari Pintu Air Manggarai sampai Pantai Indah Kapuk (Kali Adem) sepanjang 18,5 km. Namun BKB tidak cukup mengendalikan banjir Jakarta. Pembangunan BKT kemudian direncanakan.

BKT adalah kanal buatan yang berfungsi mengendalikan banjir akibat hujan lokal dan aliran dari hulu di wilayah timur Jakarta. BKT sudah direncanakan dalam Rencana Induk (Masterplan) DKI tahun 1973. Rencana Induk DKI Jakarta ini membuat BKT memotong Kali Cipinang, Kali Sunter, Kali Buaran, Kali Jatikramat, Kali Cakung, dan Kali Blencong hingga menuju laut.

BKT melayani sistem drainase pada wilayah seluas 20.700 hektar dan mengurangi 13 kawasan rawan genangan, yaitu kelurahan-kelurahan Cipinang Besar, Cipinang Muara, Pondok Bambu, Duren Sawit, Pondok Kelapa, Malaka Sari, Malaka Jaya, Pondok Kopi, Pulogebang, Ujung Menteng, Cakung Timur, Rorotan, dan Marunda.

Selain berfungsi mengurangi ancaman banjir, melindungi permukiman, kawasan industri dan pergudangan di Jakarta bagian timur dan utara Jakarta, BKT juga berfungsi sebagai prasarana konservasi air untuk pengisian kembali air tanah dan sumber air baku, juga prasarana transportasi air.

Proyek BKT sepanjang 23,5 kilometer terbagi dalam delapan paket dan dikerjakan tujuh kontraktor nasional dan satu joint operation kontraktor Taiwan.

Karya anak bangsa

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com