JAKARTA, KOMPAS.com — Guru spiritual Anand Krishna menolak berkomentar ketika dimintai tanggapan mengenai video rekaman kegiatan Yayasan Anand Ashram di Padepokan One Earth di Ciawi, Bogor. Dalam rekaman itu Ketua Yayasan Anand Ashram Maya Safira memberikan ceramah mengenai 18 poin arti menjadi seorang murid kepada sekitar 30 peserta yang masih remaja.
Seusai menjalani pemeriksaan sebagai saksi di Unit Perempuan dan Anak Polda Metro Jaya, Anand menolak berkomentar ketika ditanya Kompas.com mengenai hal itu. "Saya capek, saya lelah," jawab dia singkat sambil menghindari puluhan wartawan yang menunggu, Senin (15/3/2010).
Pria keturunan India itu juga menolak berkomentar ketika ditanya mengenai pernyataan mantan-mantan pengikut Anand bahwa Anand dianggap sebagai dewa atau perpanjangan tangan Tuhan. "Mohon dihargai hak saya sebagai manusia," ucap Anand.
Seperti diberitakan, mantan pengikut Anand mengatakan bahwa dalam rekaman itu terjadi doktrinasi yang dilakukan Maya kepada peserta berumur antara 12 tahun hingga 25 tahun.
Para mantan pengikut Anand, seperti Tara Pradipta Laksmi, Sumidah, dan Damitrius Baruno, menyatakan bahwa Anand dianggap sebagai dewa di dalam yayasan. Anand disebut Guru Ji atau Jay Guru Dev yang berarti Jayalah Guru Dewa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.