Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kultur Pesantren, Kekuatan NU

Kompas.com - 19/03/2010, 03:30 WIB

Menurut Ali, masih ada masalah yang belum selesai antara NU sebagai struktur dan NU sebagai kultur. ”Orang tahu NU sebenarnya kultur yang kemudian diwadahi dalam struktur. Antara struktur dan kultur ini yang harus seimbang,” kata Ali.

Ketua PBNU KH Masdar F Mas’udi menilai konsep sosial keagamaan yang diajarkan Islam dan diusung NU tak dipahami sepenuhnya oleh kalangan umat Islam umumnya dan nahdliyin khususnya. Ini yang membuat tujuan membangun masyarakat adil sejahtera, egaliter, dan demokratis sulit diwujudkan karena NU sebagai organisasi menjadi sulit berjalan.

”Tetap saja yang populer di mata mereka adalah agama sebagai agenda personal dan ritual,” kata Masdar.

Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, Azyumardi Azra mengemukakan, dengan sejarahnya sebagai ormas yang mandiri dalam pembiayaan dan pengelolaan, penting untuk kembali meneguhkan posisi NU dalam memperkuat integrasi keislaman di Indonesia.

”Dalam konteks ini, hal-hal yang sudah dirintis Gus Dur tentang keislaman, keindonesiaan, dan kemodernan itu serius untuk dilanjutkan. Masalahnya warisan Gus Dur itu akan menghadapi tantangan serius. Saat ini saja banyak tokoh-tokoh NU yang menolak menggunakan istilah pluralisme,” kata Azyumardi.

Dalam kaitan itu, Azyumardi menilai pengurus NU perlu mewaspadai usaha-usaha sistematis yang dilakukan pihak tertentu untuk menguasai dan menginfiltrasi lembaga-lembaga terkait NU, termasuk lembaga pesantren sebagai lembaga pendidikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com