Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Densus 88 Usut 200 Karung Bahan Peledak Selundupan

Kompas.com - 03/04/2010, 23:35 WIB

KARIMUN, KOMPAS.com - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri, Sabtu (3/4/2010), memeriksa kasus penyelundupan 2.394 karung (59,85 ton) bahan dasar peledak jenis ammonium nitrat sitaan Bea Cukai Provinsi Kepulauan Riau.

Bahan dasar peledak itu disita dari Kapal Layar Motor (KLM) Pratama Jaya, No Reg 22 NN GT 67, berbendera Indonesia di perairan Laut China Selatan, 15 Maret 2010 malam. Menurut sumber di Polres Karimun, Mabes Polri mengirim dua penyidik Densus, yaitu Kompol Hasibuan dan Brigadir Putra untuk memeriksa nakhoda kapal, Sy, beserta sejumlah awaknya.

"Saat ini, tim tersebut masih di Kantor Wilayah Khusus BC Kepri," kata sumber tersebut, Sabtu sore. Pemeriksaan tersebut, kata dia, merupakan tindak lanjut uji sampel laboratorium Mabes Polri yang menyatakan ammonium nitrat tersebut positif bahan dasar peledak.

"Tim berkompeten menyelidiki mengingat muatan kapal tersebut diimpor secara ilegal yang tidak tertutup kemungkinan akan dipergunakan untuk kegiatan ilegal pula, termasuk aksi teror," ucapnya.

Dia juga mengatakan, keterangan nakhoda dan awak kapal menjadi bukti awal untuk memulai penyelidikan di Kendari, Sulawesi Tenggara, tujuan barang. "Tim tersebut berada di Karimun hingga Minggu pekan ini," imbuhnya.

Sebelumnya, Kapolres Karimun AKBP Imam Santoso mengatakan, Mabes Polri telah mengutus tim dari Sub Direktorat  Bahan Peledak untuk mengambil sampel ammonium nitra itu guna diuji di laboratorium. "Hasil uji laboratorium merupakan langkah awal untuk menyelidiki kasus itu," katanya.

Imam mengatakan, kewenangan untuk menyelidiki jaringan pemasok bahan peledak ilegal itu berada di tangan Polda Kepri dan Mabes Polri. "Kami hanya memfasilitasi, karena lokasi penangkapannya bukan di wilayah hukum Polres Karimun dan keberadaan jaringannya juga di Sulawesi," ucapnya.

Diberitakan, kapal patroli BC-30002 dengan komandan patroli Tongku Hasibuan menangkap KLM Pratama Jaya berdasarkan informasi intelijen yang menyebutkan akan ada kegiatan penyelundupan ammonium nitrat dari Pasir Gudang, Malaysia tujuan Kendari, Sulawesi Tenggara.

Informasi tersebut ditindaklanjuti dengan upaya pencegatan di perairan Laut China Selatan pada Senin (15/3) malam. Saat digeledah, ammonium nitrat tersebut disembunyikan di bawah tumpukan 200 karung padat (ballpress) pakaian bekas.

"Pelaku juga menyembunyikan kemasan aslinya dalam kemasan pupuk," kata Kakanwil Khusus Ditjen BC Kepri, Nasar Salim. Nasar mengatakan, bahan dasar peledak itu memiliki kadar ammonium 99 persen yang lazim digunakan untuk bahan peledak kegiatan penambangan atau untuk bom ikan.

"Kami menyelidiki kasus ini dalam hal pelanggaran kepabeanan, sedangkan kasus kepemilikannya akan kami koordinasikan dengan kepolisian," ucapnya. Kasus penyelundupan tersebut merupakan yang kedua kalinya diungkap BC Kepri setelah sebelumnya mengamankan KM Fungka Sejahtera, 18 November 2009 yang memuat 70 ton ammonium nitrat yang juga dari Pasir Gudang tujuan Sulawesi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com