Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Kronologi Kericuhan Maut di Kelab Blowfish

Kompas.com - 05/04/2010, 15:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Insiden kericuhan yang berujung pada tewasnya seorang pengunjung kelab malam Blowfish, City Plaza, Wisma Mulia, Jakarta Selatan, Sabtu (3/4/2010) dini hari, ternyata berasal dari cekcok akibat adanya kelompok pengunjung yang tidak mendapat tempat duduk.

Dari penelusuran polisi, awal mula kericuhan pada Sabtu dini hari itu bermula pada Kamis (1/4/2010). Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Boy Rafli Amar menjelaskan, pada Kamis malam, ada sekelompok pemuda yang datang ke Blowfish tidak mendapat tempat duduk dan meja untuk menikmati hiburan.

"Sempat terjadi cekcok saat itu karena tidak mendapat tempat. Dari informasi yang dihimpun, ada juga yang sempat kena pukul saat itu," kata Boy.

Karena persoalannya tidak tuntas malam itu juga, kata Boy, kelompok pemuda itu kemudian datang kembali keesokan harinya. Awalnya, kata Boy, massa ini ingin menyelesaikan persoalan dengan membicarakannya dan musyawarah.

Boy mengatakan, saat itu massa yang datang lebih banyak dari sehari sebelumnya. "Tapi belum bisa dipastikan berapa banyak," ucapnya.

Kedatangan kali kedua itulah yang kemudian berujung pada bentrokan fisik dan aksi penusukan. Boy menjelaskan, situasi kericuhan ini tidak terjadi sejak awal.

"Mungkin karena emosi dan mungkin juga ada pengaruh minuman akhirnya terjadi cekcok dan saling pukul," terangnya.

Akibat kejadian itu, M Sholeh tewas karena mengalami luka tusuk. Adapun dua korban lainnya mengalami luka berat.

Meski demikian, Boy memastikan, insiden tersebut bukanlah bentrokan yang terjadi di antara dua kelompok ormas tertentu. "Ini murni pemuda-pemuda saja. Hanya oknum-oknum," kata dia.

Dari olah TKP dan pemeriksaan, polisi telah menyita sejumlah barang bukti berupa sebilah pisau, pipa besi, balok kayu, botol minuman keras, dan pecahan kaca yang digunakan sebagai senjata.

Polisi juga telah menetapkan empat tersangka dalam kericuhan ini, yakni K, D, R, dan B. Keempatnya diduga terlibat dalam aksi kericuhan dan penusukan tersebut. Boy masih enggan memberikan keterangan jelas mengenai keempat tersangka.

"Saat ini masih dalam pemeriksaan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com