Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garuda Restrukturisasi Utang dengan ECA

Kompas.com - 13/04/2010, 20:48 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Garuda Indonesia (Garuda) mengumumkan, finalisasi restrukturisasi utang kepada kreditur Export Credit Agency (ECA) akan dilakukan pekan depan.

"Finalisasinya pekan depan. Kami akan ketemu mereka," kata Dirut Garuda, Emirsyah Satar menjawab pers seusai penandatanganan Nota Kesepahaman dalam bidang "corporate sales" dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) di Jakarta, Selasa.

Menurut Emirsyah, ketika akan menandatangani persetujuan, kedua pihak masih harus menyelesaikan sejumlah persoalan, khususnya terkait dengan para pihak. "Masih harus ada pembicaraan tentang sejumlah ’covenant’ (perjanjian) sebelum ditandatangani," katanya.
Namun, Emir enggan merinci, dimana pertemuan akan dilakukan.

Orang nomor satu di BUMN aviasi ini hanya menjamin, secara prinsip kreditur ECA sudah menyetujui bahwa restrukturisasi utang Garuda akan dilakukan hingga 2016. "Bagi Garuda, hal ini sangat strategis dan menguntungkan karena persoalan utang sudah ’clear’," katanya.

Ditanya berapa kewajiban utang Garuda kepada kreditur ECA setelah restrukturisasi itu disetujui pekan depan, dia mengatakan, setiap tahun Garuda harus membayar utang ke ECA sekitar 45 juta dolar AS per tahun.

Sebelumnya, Menteri BUMN Mustafa Abubakar mengatakan bahwa rencana penjualan saham kepada publik (IPO) Garuda masih harus menyesuaikan dengan jadwal pelunasan utang kepada kreditur ECA. "Garuda sedang mengklarifikasi utang kepada ECA. Bolanya dari mereka," kata Mustafa.  Menurut catatan, periode 2009 Garuda masih menyisakan utang kepada ECA 241,2 juta dolar AS.

Ia melanjutkan, penyelesaian penjadwalan utang perusahaan pelat merah itu sangat tergantung kepada Garuda, bagaimana pendekatan yang dilakukan perusahaan. "Jadi, kalau sudah selesai baru bisa IPO," katanya.

Lebih lanjut dijelaskan, Kementerian BUMN selaku kuasa pemegang saham Garuda, menginginkan agar utang tersebut dapat dibayar bertahap. "Kemungkinan dijadwal ulang, sehingga Garuda tidak melunasinya sekaligus. Tentu, hasil IPO bisa menjadi sumber pendanaan utang," tegasnya.

Sebelumnya, Direktur Utama Emirsyah Satar menuturkan, IPO Garuda dijadwalkan akan terlaksana pada kuartal III 2010, dengan jumlah saham yang akan dilepas maksimum 40 persen. Adapun dana yang diperkirakan diperoleh perusahaan sekitar 300 juta dolar AS, atau sekitar Rp2,7 triliun.

Saat ini, proses penjaringan calon penjamin emisi (underwriter) sedang berlangsung, termasuk "roadshow" ke sejumlah negara seperti Hongkong, dan Singapura. Namun ia berhadap dana hasil IPO mencapai 300 juta dolar AS, atau setara Rp2,7 triliun.

Rencana IPO tersebut, merupakan rangkaian dari restrukturisasi perusahaan demi meningkatkan kinerja perseroan. Mustafa melanjutkan, selain Garuda, perusahaan pemerintah yang juga dijadwalkan IPO tahun ini adalah PT Krakatau Steel pada November 2010.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com