Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Malang Pasar Tradisional

Kompas.com - 14/04/2010, 00:37 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Badan Pusat Statistik mencatat, jumlah pasar tradisional di sejumlah tempat di Jawa Tengah tahun 2008 turun dibandingkan dengan tahun 2007. Dari 2.012 menjadi 1.842 unit pasar tradisional.

Sebaliknya, jumlah pasar modern tumbuh hingga hampir 400 unit di sepanjang tahun 2008, terdiri atas mal, pasar swalayan, dan pusat perbelanjaan. Hebatnya lagi, pasar-pasar modern ini ada yang beroperasi 24 jam, yang jelas mempersempit jangkauan pasar tradisional dan pedagang kecil.

"Keberadaan pusat perbelanjaan modern tidak terkendali, diperparah dengan waktu operasional yang mencapai 24 jam," kata Ketua Forum Pedagang Semarang Agustianto.

Akibatnya, mengutip Agustino, omzet pedagang kecil turun hingga 15 persen. Jelasnya, posisi pusat perbelanjaan yang sangat dekat dengan pasar tradisonal, ada yang bahkan hanya 50 meter dari pasar tradisional, telah memengaruhi penjualan para pedagang kecil.

Para pedagang kecil dan pasar tradisional semakin terimpit. Padahal, pasar tradisional adalah aset daerah yang menghidupi banyak orang.

"Jutaan orang di provinsi ini menggantungkan hidupnya pada pasar tradisional," kata Agustino sembari menyebutkan, pasar tradisional sebagai salah satu penyumbang pendapatan asli daerah.

Oleh karena itu, ia berharap pemerintah dan wakil rakyat mengatur kembali keberadaan pusat perbelanjaan modern ini.

Diatur tegas

Fakatnya, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sendiri mengaku kesulitan mengatur waktu operasional sejumlah pusat perbelanjaan modern itu.

"Bahkan, peraturan presiden dan peraturan menteri dalam negeri tidak mengatur waktu operasional pusat perbelanjaan modern," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Tengah Ihwan Sudrajat di Semarang, Senin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com