Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Topeng Monyet Tak Lagi Keliling

Kompas.com - 17/04/2010, 07:05 WIB

Penghasilan itu juga masih harus dikurangi ongkos naik bajaj dari rumah kontrakannya di Pasar Prumpung, Jakarta Timur, ke Kuningan PP, antara Rp 10.000-Rp 15.00 sekali jalan. "Tergantung bang kalau macet bayar Rp 15 ribu kalau lancar cuman Rp 10 ribu" kata sang kakak.

Untuk menghemat, mereka biasa naik bajaj berombongan bersama sesama pengamen lain, dengan monyetnya juga tentunya. Sedangkan makan siang, mereka harus berbagi dengan sang monyet yang ternyata gemar makan tempe goreng.

Lalu berapa sisa penghasilannya? Tidak banyak ternyata. "Lumayan untuk keperluan keluarga" kata Nur tanpa bisa menjelaskan keperluan yang seperti apa.

Nur dan Supriyadi tidak sendiri mengamen dengan monyetnya di jalur hijau dr Satrio. Ada lima sampai tujuh pengamen serupa. Dengan berbagai latar belakang nasib, mereka tampil kompak dengan berbagi lahan mengamen hingga waktu sudah menunjukkan pukul 18.00.

"Saya pengin berdagang Bang" kata Nur menutup perbincangan petang kemarin sembari mengemas aneka permainan jepri. Sebuah harapan yang mungkin masih jauh dari gapaiannya...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com