JAKARTA, KOMPAS.com — Detasemen Khusus 88 Markas Besar Polri menangkap selusin orang dari beberapa tempat di Jakarta, tetapi hingga kini belum membeberkan dasar sangkaannya kepada publik.
Itu sebabnya Tim Pembela Muslim (TPM) yang mendapat mandat untuk mendampingi mereka bakal mengadukan masalah ini ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. TPM bersama beberapa anggota keluarga sudah berusaha menanyakan kepada Wakil Kepala Densus 88 Komisaris Besar Syafii, kemarin. Kepala Densus 88 Tito Karnavian, menurut kabar yang TPM dengar, masih berada di Australia.
TPM hanya dijanjikan akan dipertemukan dengan Tito Karnavian pada Senin (10/5/2010) mendatang. Namun, jika pada Senin mendatang meleset, TPM memilih melaporkan ke Komnas HAM karena sebagian dari yang ditangkap itu ada yang anaknya masih kecil-kecil.
"Tadi kebetulah ada anak dari sepasang suami istri yang ikut kami, tetapi sudah pulang. Anak keduanya delapan tahun dan sudah dua hari mencari terus orangtuanya," kata Muanas, koordinator TPM Jakarta.
Sementara itu, Densus 88 hingga kini juga belum merilis secara resmi identitas 12 orang yang ditangkap itu. Berikut daftar nama orang yang ditangkap Densus 88.
1. Andriansyah, anggota Jamaah Anshar Tauhid, ditangkap di Pejaten Barat.
2. Solehudin, anggota Jamaah Anshar Tauhid, ditangkap di Pejaten Barat.
3. Yanto Abdillah, anggota Jamaah Anshar Tauhid, ditangkap di Pejaten Barat.
4. Ustaz Mahali atau Mahali Abdul Jabal, anggota Jamaah Anshar Tauhid, seorang guru, ditangkap di Pejaten Barat.
5. Agus, anggota Jamaah Anshar Tauhid, di Pejaten Barat.
6. Firman Firdaus, anggota Jamaah Anshar Tauhid, mahasiswa, di Pejaten Barat.
7. Untung, anggota Jamaah Anshar Tauhid.
8. Syarif Usman, dokter, ditangkap di Menteng.
9. Hariyadi Usman, wiraswasta, ditangkap di Bekasi.
10. Hening Pujiati, ibu rumah tangga, ditangkap di Bekasi.
11. Abdullah, anggota Jamaah Anshar Tauhid, ditangkap di Pejaten Barat.
12. Nanang Purwoko, belum diketahui lokasi penangkapannya.