Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Koja Pelaku Kekerasan Masa Depan?

Kompas.com - 10/05/2010, 19:40 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Hadi Supeno mengakui, kekerasan yang terjadi pada anak-anak yang menjadi korban Koja bisa berpengaruh pada kondisi psikisnya. "Anak yang pernah mengalami kekerasan memungkinkan melakukan kekerasan di kemudian hari," ungkapnya, Senin (10/5/2010) di Kantor KPAI, Jakarta.

Hadi menjelaskan, ada dua macam dampak kekerasan, yakni yang sifatnya kompensasi dan sublimasi. Kompensasi lebih ke arah negatif, misalnya, melakukan balas dendam dan terbiasa menyelesaikan masalah dengan kekerasan.

Sementara itu, sublimasi merupakan dampak ke arah positif. Ia mencontohkan, ketika seseorang melihat orang lain menderita, dia kemudian memutuskan ingin menjadi dokter. "Tapi yang jenis kedua ini persentasenya lebih kecil, maka dari itu, perlu adanya rehabilitasi," ujar Hadi.

Upaya rehabilitasi sudah coba diupayakan KPAI ke Dinas Sosial, tetapi pihak dinas masih belum memiliki rencana rehabilitasi para korban anak tragedi Koja. Hingga kini ada 50 anak yang mengalami tekanan psikis akibat kerusuhan itu.

"Bentuknya ada yang takut dengar suara tembakan, trauma melihat parang, dan takut dengar kata bunuh atau bakar," ungkap Hadi Supeno dalam jumpa pers tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com