Ledakan di Medan akibat Elpiji Bocor

MEDAN, KOMPAS.com — Sebuah tabung gas elpiji ukuran 15 kilogram meledak di rumah Ali (54), warga Jalan Pukat V Nomor 51-G Kelurahan Bantan Timur, Kecamatan Medan Tembung, Medan, Jumat (11/6/2010). Akibatnya, tiga rumah hancur, dua mobil rusak, serta Ali dan isrtinya, Ameng, terluka.

Ledakan tersebut terjadi sekitar pukul 05.45 ketika sebagian besar warga masih terlelap tidur. "Waktu kejadian, saya sedang tidur dan tidak mendengar ledakan. Saya baru terbangun ketika kaca jendela menimpa saya. Begitu saya bangun, sebagian besar isi rumah sudah berantakan dan hancur," kata Akiet (21), yang tinggal persis di samping rumah Ali.

Rumah yang ditempati Akiet, rumah Ali, dan satu rumah lagi hancur. Ledakan tersebut juga merusak dua mobil, Toyota Avanza dan Daihatsu Taruna, serta dua sepeda motor.

Akibat ledakan tersebut, Ali mengalami luka bakar sampai 90 persen dan kondisinya kritis. Adapun Ameng sudah pulang dari rumah sakit karena hanya mengalami luka bakar ringan di bagian tangan.

Anggota Tim Laboratorium Forensik Polda Sumut, Ajun Komisaris Besar Sodiq Pratomo, menjelaskan bahwa ledakan tersebut murni karena kebocoran tabung gas elpiji, bukan karena meteor sebagaimana isu yang beredar.

Dia menjelaskan, tabung gas sudah bocor sejak dua hari sebelum ledakan terjadi. Kebocoran tersebut terjadi karena regulator tidak kencang. "Kondisi rumah yang tertutup dan tidak adanya sirkulasi udara membuat gas terperangkap dalam rumah sampai pada titik jenuh. Pada saat pemilik rumah hendak menyalakan listrik, ada percikan api dan memicu ledakan," papar Sodiq.