Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecelakaan akibat Minimnya Perawatan Rel

Kompas.com - 30/06/2010, 14:35 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Insiden tergulingnya KA Logawa di Desa Pajaran, Madiun, dinilai tidak lepas dari buruknya sistem pengelolaan dan perawatan rel sebagai infrastruktur utama moda transportasi kereta api.

Ketua Forum Kereta Api Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno menilai tidak adanya dana pemeliharaan untuk sarana transportasi kereta api akan semakin memperburuk kualitas rel yang pada ujungnya akan kembali menimbulkan kecelakaan-kecelakaan di masa mendatang.

"Tidak adanya dana pemeliharaan buat prasarana kereta api dari pemerintah akan semakin membuat kualitas rel menurun," kata Djoko di sela-sela acara seminar "Pelayanan Kereta Api Kelas Ekonomi" di Gedung LIPI, Jakarta, Rabu (30/6/2010).

Selama ini biaya dan pengelolaan serta perawatan rel kereta api dibebankan kepada operator kereta api, bukan dikelola pemerintah. Menurut Djoko, hal ini justru berkebalikan dengan moda transportasi lain yang menggunakan jalan raya, bandara, dan pelabuhan sebagai jalurnya.

"Mana ada pengguna jalan raya yang menanggung biaya jalan rusak. Atau juga misalnya di bandara dan pelabuhan," ujar pengajar di Unika Soegijapranata ini.

Djoko mengingatkan, pengelolaan dan perawatan rel sebagai infrastruktur kereta api harus menjadi perhatian serius pemerintah dan tidak hanya dibebankan kepada operator PT KA.

Insiden KA Logawa yang menewaskan enam orang, kata Djoko, menjadi bukti minimnya perawatan infrastruktur kereta api. Jika tidak ditangani lebih lanjut pada pembenahan rel, bukan tidak mungkin insiden serupa akan terjadi dan malah meningkat ke depannya.

"Muaranya pada keselamatan penumpang kereta api yang terancam. Pemerintah harus kucurkan dana pemeliharaan buat jalur rel," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com