JAKARTA, KOMPAS.com — Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengaku berkali-kali sudah memperingatkan Front Pembela Islam (FPI) agar tidak menggunakan kekerasan dalam melakukan kegiatan.
FPI sudah diingatkan MUI di setiap pertemuan Forum Ukhuwah Islamiyah MUI. Namun, ternyata, dalam beberapa kegiatannya, FPI melakukan tindakan yang bisa dinilai tindak kekerasan. Hal itu diungkapkan Sekretaris Umum MUI Ichwan Sam saat ditanya pers seusai bertemu dengan Wakil Presiden Boediono di Istana Wapres, Jakarta, Kamis (1/7/2010) siang ini.
Dalam pertemuan itu, hadir pula Ketua MUI KH Amidhan dan pengurus MUI lainnya. Sebelumnya, MUI ditanya soal sikapnya terhadap FPI yang membubarkan kegiatan sosialisasi tentang kesehatan terhadap kelompok masyarakat di Banyuwangi, Jawa Timur.
Acara itu kebetulan dihadiri oleh para mantan tahanan pemerintah Orde Baru yang dinilai mantan pengikut organisasi terlarang. "Jadi, MUI sudah mengingatkan berkali-kali agar tidak melakukan tindak kekerasan dalam Forum Ukhuwah Islamiyah," ujar Ichwan.
Ichwan kemudian mengungkapkan kasus lama, yaitu kekerasan oleh FPI terhadap massa Aliansi Kebangsaan Kebebasan Beragama dan Keyakinan beberapa waktu lalu. "Bukan mau mengungkap masa lalu, tetapi sebagai contoh. Waktu itu, FPI sudah kami peringatkan. Aliansi juga sudah diperingatkan. Namun, karena tidak semua massa aliansi yang dari daerah mengetahui itu, mereka tetap berada di lapangan Silang Monas sehingga akhirnya bertemu di lapangan dan akhirnya bentrok," kata Ichwan.
Menurut Ichwan, MUI bersama-sama organisasi massa Islam lainnya sebenarnya lembaga yang berpihak kepada ketenteraman dan kedamaian dalam penerapan ajaran Islam. "MUI tidak mendukung kekerasan yang dilakukan siapa pun, baik kekerasan yang reaktif secara langsung maupun secara provokatif," lanjutnya.
Ditanya apakah MUI bisa membubarkan FPI, Ichwan menyatakan bahwa MUI bukan atasan FPI. "MUI hanya forum umat Islam yang bersama-sama ormas lainnya menjaga ketenteraman dan kedamaian dalam penerapan ajaran Islam. Bukan bos FPI," papar Ichwan lagi.
Adapun menurut KH Amidhan, MUI seperti "tenda" besar yang memayungi semua ormas Islam, mulai dari yang moderat hingga yang ekstrem, dalam menjalankan ajaran Islam. "Jadi, mereka di bawah pembinaan kita," demikian Ichwan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.