Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menara TVRI di Joglo Diprotes Warga

Kompas.com - 01/07/2010, 19:53 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga RT 06/02, Joglo, Kembangan, Jakarta Barat kembali memprotes proyek pembangunan menara TVRI yang tengah berlangsung di wilayahnya. Aksi protes dilakukan dengan cara berdemonstrasi di depan lokasi proyek pembangunan menara tersebut. Warga yang sebagian besar merupakan kaum ibu itu berteriak sambil mengusung spanduk yang bertuliskan keberatan dengan proyek pembangunan menara di wilayah tempat tinggalnya itu.

Selain menggelar orasi, warga juga menampilkan aksi teaterikal dengan membawa serta bendera kuning dan boneka yang dibungkus kain kafan. “Kami khawatir, jika sewaktu-waktu menaranya roboh kami bisa menjadi mayat seperti ini,” ujar Lela (40) warga setempat sambil menunjukkan boneka mayat yang dibawanya, Kamis (1/7/2010).

Sayangnya aksi demonstrasi itu terhalang oleh rapat dan tingginya pintu gerbang lokasi proyek yang terbuat dari seng. Alhasil, warga pun hanya berteriak meminta agar proyek tersebut dihentikan. Akibat aksi itu, kemacetan pun tak terhindarkan di Jalan Raya Joglo, Kembangan, Jakarta Barat. Untuk meminimalisir kemacetan yang terjadi, puluhan petugas juga dikerahkan untuk mengawal aksi demo serta mengatur arus lalu lintas.

Arianti (35), salah seorang peserta aksi mengatakan, konstruksi menara TVRI belakangan ini terlihat semakin tinggi. “Kita nggak mau peristiwa di Kebon Jeruk beberapa waktu lalu terulang. Waktu itu, menara TV 7 roboh diterjang angin kencang. Akibatnya, ketika itu  banyak jatuh korban jiwa,” kata Arianti. Apalagi dalam beberapa waktu terakhir ini, tambah Arianti, kondisi cuaca tidak bisa diprediksi.

Ketua RT 06/02, Masat mengaku, sejak awal sebetulnya warga menolak rencana pembangunan menara tersebut. Namun, pihak TVRI rupanya telah memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Salah satu yang melatarbelakangi keluarnya IMB tersebut ialah adanya persetujuan dari warga. “Tapi warga yang tinggal di sekitar kaki menara tidak setuju,” ungkap Masat.

Ia menambahkan, persetujuan warga ditenggarai dikoordinir oleh salah seorang tokoh warga. Namun ia yakin, warga yang telah membubuhkan tanda tangan persetujuan sebetulnya tidak paham dengan tujuan sebenarnya. “Jika warga paham akan dibikin tower, mungkin mereka juga tidak akan mau tanda tangan,” katanya.

Kasie Penertiban Sudin Pengawasan dan Penertiban (P2B) Jakarta Barat, Febriana Tambunan, menuturkan, yang menentang proyek pembangunan menara TVRI itu hanya sekelompok kecil warga saja yang mencoba mencari keuntungan sepihak. Keberadaan tower itu sah-sah saja meski berada di tengah-tengah pemukiman penduduk. “Karena itu, pihak P2B berani mengeluarkan IMB-nya,” katanya.

Kepala Humas TVRI, Magdalena Daluas, mengatakan, meski ditentang oleh sebagian warga, proyek pembangunan menara TVRI di Joglo harus tetap dilanjutkan. Pihaknya pun saat ini telah memegang putusan kasasi Mahkahmah Agung (MA) yang dijadikan sebagai logika hukum untuk melanjutkan proyek pembangunan tersebut. "Itu kekuatan hukum tetap buat TVRI," ungkapnya.

Magdalena menambahkan, rencananya pembangunan tower tersebut akan selesai pada Agustus tahun ini. Namun sepertinya tidak akan tepat waktu, lantaran cuaca yang akhir-akhir ini tidak bisa diprediksi. “Pembangunan tower dibiayai APBN berjenjang sejak tahun 2007 lalu sebesar Rp 26,3 miliar,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com