Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oalah...Pantesan Tak Ada Solusi untuk Kemacetan...

Kompas.com - 17/07/2010, 16:39 WIB

KOMPAS.com - Oalah...Pantesan Tak Ada Solusi untuk Kemacetan... "Enggak pernah ikut ngerasain macet sih. Jadi enggak tau gimana caranya memecahkan masalah kemacetan". (Yusrial, warga Jakarta)

Itulah yang diungkapkan Yusrial ketika berbincang dengan Kompas.com mengenai pengalaman berkendara di Jakarta, berikut suka dukanya. Ia termasuk satu dari sekian warga yang mengungkapkan keluh kesah soal bagaimana repotnya berkendara saat berhadapan dengan rombongan para pejabat negara.

Kritik pun langsung dilayangkan. Jakarta, ibu kota negara tercinta ini, memang menghadapi masalah yang tak kunjung usai: kemacetan! Bertambahnya jumlah kendaraan yang tak diikuti dengan perluasan jalan mengakibatkan warganya harus mengurut dada saat berjam-jam menghabiskan waktu di tengah kemacetan.

"Mau naik angkutan umum, banyak enggak nyamannya. Naik kendaraan pribadi, boros bahan bakar karena kelamaan di jalan. Belum lagi kalo disuruh berhenti karena pejabat mau lewat. Komplitlah," kata Yusrial, di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, Sabtu (17/7/2010).

Menurut Yusrial, para pejabat baik pusat maupun daerah tak bisa melihat persoalan secara nyata. "Coba turun, merasakan macet itu gimana. Siapa tahu saat di tengah kemacetan dapat ide, mau diapain transportasi kota ini. Kalau selama ini bisa menerabas macet dan jalannya lancar-lancar saja, ya bisanya cuma menyalahkan masyarakat yang enggak mau naik angkutan umum," ujar karyawan swasta ini panjang lebar.

Namun, ia menyadari, harapan melihat pejabat ataupun pemimpin yang merakyat ibarat "jauh panggang dari api". "Melihat karakter pemimpin yang ada dan kelakuan pejabat juga politisi, maaf saja, saya pesimis," ujarnya.

Kritikan dan keluhan warga mengenai pola rombongan pejabat di jalan raya, diharapkannya, bisa menjadi masukan dan evaluasi. Bagi Yusrial, sebagai warga, dia tak mengharapkan hal yang muluk-muluk dari mereka.

"Yang penting kerjaan lancar, tidak saling merepotkan dan membebani. Ini keluhan dan harapan saya didengar enggak ya? Ha-ha-ha," kata dia sambil tertawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com