Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yuyun-Pradi Daftar ke KPU Depok

Kompas.com - 24/07/2010, 15:08 WIB

DEPOK, KOMPAS.com - Pasangan bakal calon wali kota dan wakil wali kota, Yuyun Wirasaputra dan Pradi Supriatna mendaftar ke KPU Kota Depok untuk mengikuti Pilkada Kota Depok. "Dengan dukungan yang ada saya yakin bisa memenangkan pemilihan kepala daerah tersebut," kata Yuyun, usai mendaftar di KPU Kota Depok, Sabtu (24/7/2010).

Yuyun merupakan wakil wali kota saat ini, di mana Wali Kota dijabat oleh Nur Mahmudi Ismail. Pada Pilkada sebelumnya mereka berpasangan, dan mengalahkan pasangan Badrul Kamal dan Syihabudin Ahmad.

Yuyun mengatakan bahwa keputusannya meninggalkan Nur Mahmudi lebih pada keinginan untuk mewujudkan suatu perubahan di Depok. "Makanya saya memilih yang masih muda, sehingga diharapkan Depok berubah sesuai dengan harapan," katanya.

Menurut Yuyun, hubungannya dengan Nur Mahmudi masih baik-baik saja. Ia menampik adanya ketidakcocokan antara dirinya dan Nur. "Komunikasi masih terus berlangsung," katanya.

Untuk memenuhi syarat, pasangan tersebut menyerahkan dukungan dari 15 partai non-parlemen dan satu partai parlemen yakni Gerindra yang mempunyai tiga kursi.

Sementara itu, Pradi Supriatna mengatakan, majunya dalam Pilkada tersebut untuk mewujudkan keinginan masyarakat Depok yang ingin adanya perubahan. "Yuyun merupakan seorang birokrat yang kaya akan pengalaman, sehingga dapat memberikan sesutau yang berguna bagai warga Depok," katanya.

Pradi mengatakan, Kota Depok harus menjadi milik seluruh warga bukan sekelompok tertentu saja.

Sedangkan Ketua KPU Depok Muhamad Hasan mengatakan berkas yang diberikan pasangan ini akan kembali diverifikasi. Hingga saat ini baru dua pasangan yang mendaftar ke KPU yaitu Yuyu-Pradi dan pasangan dari unsur perseorangan, Gagah Sunu Sumantri dan Derry Drajat. Pendaftaran calon wali kota telah dibuka oleh KPU Kota Depok sejak 18-25 Juli 2010.

Pelaksanaan Pilkada Kota Depok akan berlangsung Sabtu (16/10/2010). Pemungutan suara dilakukan dengan cara mencoblos berbeda dengan cara memilih presiden yaitu dengan mencentang atau mencontreng.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com