Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbaiki Dulu Kendaraan Umumnya!

Kompas.com - 27/07/2010, 14:46 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Jika ingin pengendara mobil ataupun motor beralih ke kendaraan umum, pemerintah seharusnya terlebih dahulu memperbaiki sarana kendaraan umum. Ketidaknyamanan kendaraan umumlah yang menyebabkan mereka enggan untuk beralih.

"Memang menyenangkan naik kendaraan umum, tidak capek seperti naik motor, di situ tinggal duduk. Tapi, ngetem-nya, berdesak-desakannya itu yang saya enggak suka," ucap Harry, salah satu pengendara sepeda motor, kepada Kompas.com, Selasa (27/7/2010).

Menurutnya, layanan transjakarta yang memang disediakan untuk mengatasi kemacetan Jakarta belum beroperasi secara efektif. Armada pelayanan yang disediakan relatif kurang dibandingkan jumlah penumpang yang menggunakan jasa bus tersebut.

"Busway secara konsep bagus, tapi belum dalam praktik lapangannya," tutur pria yang kesehariannya bekerja sebagai guru les dan mahasiswa tersebut.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Ignatius Haryanto, seorang staf redaksi sebuah majalah, yang kesehariannya menggunakan mobil untuk pergi ke kantor. "Kalau kendaraan umum sudah ditata dengan baik, maka saya akan pilih kendaraan umum. Sekarang di bus banyak copet, berdesak-desakan, panas juga," ungkapnya.

Ditambahkannya, apabila pemerintah mau membuat jalan khusus, seperti yang ada di Singapura, maka kemungkinan besar dirinya akan beralih ke kendaraan umum.

Felicia Omega, salah satu pengendara mobil, juga mempunyai pendapat serupa dengan Harry dan Ignatius. Menurutnya, apabila mau mengajak para pengendara kendaraan pribadi beralih ke kendaraan umum, maka kenyamanan dan keamanan sarana kendaraan umum harus ditingkatkan.

"Lebih diperbagus lagi sarananya agar kita mau pindah," lanjutnya menegaskan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com