Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memisahkan Perempuan dan Lelaki Bukan Solusi

Kompas.com - 05/08/2010, 13:08 WIB

KOMPAS.com — Memisahkan antrean penumpang, antara perempuan dan lelaki, tak lantas bisa mengatasi tindakan pelecehan seksual yang marak terjadi di dalam bus transjakarta. Terdapat tujuh hal yang sebaiknya lebih diperhatikan daripada sekadar pemisahan ruang publik.

Realitasnya, kendati antrean penumpang di sebagian besar shelter transjakarta telah dipisahkan, aksi pelecehan seksual di dalam bus masih terjadi. Kejadian terakhir, Senin (2/8/2010), seorang pegawai negeri sipil berinisial DA diamankan setelah melakukan pelecehan seksual terhadap dua mahasiswa di transjakarta, tepatnya di Cempaka Putih, saat bus tengah menuju shelter Harmoni.

Masruchah, Wakil Ketua Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan), belum lama ini dengan tegas mengatakan bahwa pemisahan ruang publik antara laki-laki dan perempuan bukan solusi untuk mencegah pelecehan seksual.

Lebih lanjut, Masruchah menerangkan, pengaturan dan penegakan hukum, dukungan pemulihan untuk korban, dan pendidikan masyarakat perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya lagi kasus pelecehan seksual. Pemda DKI juga harus menyediakan bus dengan jumlah lebih banyak serta frekuensi yang lebih sering agar antrean tidak terlalu lama memenuhi shelter. Selain itu, petugas juga perlu lebih responsif terhadap pengaduan pelecehan. Hal ini disampaikan Masruchah kepada Kompas Female melalui pesan singkat.

Sementara itu, psikolog Kristi Poerwandari menjelaskan, kasus pelecehan seksual termasuk dalam kategori kekerasan seksual dan psikis.

"Dampaknya juga ke psikis karena timbul perasaan tidak aman dan direndahkan," ungkapnya kepada Kompas Female.

Kasus pelecehan seksual merupakan delik aduan. Jika korban tidak mau membuat laporan kejadian, maka polisi tidak bisa memenjarakan orang yang diduga sebagai pelakunya. Jadi, korban pelecehan seksual tak perlu ragu melaporkan peristiwa yang dia alami ke pos polisi terdekat. Polda Metro Jaya sudah menyampaikan imbauan kepada masyarakat, khususnya perempuan,  untuk segera melapor agar pihak berwajib bisa menindaklanjuti pengaduan dengan cepat.

Pihak pengelola bus transjakarta sendiri, seperti diberitakan sebelumnya, telah diimbau oleh Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo (Foke) untuk mengedepankan keamanan, kenyamanan, keterjangkauan harga, dan keselamatan penumpang dalam memberikan pelayanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com