Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MUI Temukan Fakta Makam Mbah Priok

Kompas.com - 09/08/2010, 20:20 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengkaji Kasus Makam Eks TPU Dobo yang dibentuk Majelis Ulama Indonesia (MUI) menemukan beberapa fakta keliru tentang keberadaan Makam Mbah Priok.

KH Ma’ruf Amien sebagai pengarah tim pengkajian MUI dan Ketua tim MUI DKI Jakarta, DR KH M Syafi’i Mufid, MA di Islamic Center, Koja, Jakarta Utara, Senin (9/8/2010) sore membeberkan kajian kasus bekas makam Dobo.

Fakta keliru itu diketahui setelah tim tersebut melakukan penelitian secara menyeluruh mulai dari sisi sejarah, keagamaan dan keberadaan makam tersebut.

Kekeliruan tersebut telah disebarkan oleh ahli waris makam yang tercantum dalam Risalah Manaqub kepada peziarah yang datang.

Pembentukan tim ini dilakukan atas dasar permintaan yang diberikan PMI, yang telah lebih dulu mengumumkan hasil investigasinya.

Menurut Ketua Tim Pengkaji Safii Mufid, penelitian dilakukan berdasarkan prinsip ilmiah yang ketat dalam menyaring informasi dan verifikasi, sehingga dapat meminimalisir kesalahan yang terjadi.

"Tapi tidak ada masukan dari pihak ahli waris karena setiap diundang tidak pernah hadir," katanya.

Salah satu kesalahan yang dalam manuskrip yang sudah tersebar di masyarakat serta media massa sejak peristiwa Koja 14 April lalu, yang paling mendasar terdapat pada tahun kelahiran dan kematian Habib Hasan Al Hadad yang tertulis tahun 1927 dan meninggal dunia pada 1756.

"Sedangkan yang benar adalah lahir pada 1874 dan meninggal dunia pada 1927," bebernya kepada wartawan.

Sementara mengenai riwayat hidupnya dikatakan pada risalah sebagai seorang da’i atau mubaligh serta turut menyebarkan agama Islam di tanah Jawa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com