Ban Motor dan Mobil Dilapisi Rantai

LAHAT, KOMPAS.com — Jalan menuju lima desa, yaitu Purworejo, Sukarami, Lubuk Seketi, Desa Wanaraya, dan Bandar Jaya, Kecamatan Kikim Barat, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, mengalami kerusakan cukup parah sehingga daerah tersebut terisolasi.      Jalan sepanjang 25 kilometer dengan lebar enam meter saat ini kondisinya sangat memprihatinkan. Selain berlumpur, di sepanjang jalan sudah banyak terdapat lubang cukup dalam.      Bahkan, saat ini mobil dengan fasilitas double gardan sekalipun tak bisa melewati jalan tersebut. Warga setempat terpaksa berjalan kaki karena kendaraan roda dua juga sulit melintasi jalan tersebut.      Kondisi ini juga mendorong kenaikan berbagai harga kebutuhan terutama memasuki bulan Ramadhan 1431 Hijriah. Di daerah tersebut juga harga sudah melambung, kondisi ini akibat sulitnya warga mengakut berbagai kebutuhan kecuali dengan tenaga manusia atau hewan.      Terdapat lima desa dengan penduduk sekitar 2.000 kepala keluarga (KK) menggunakan jalan tersebut sekarang mengalami kerusakan cukup parah, kata Kepala Urusan (Kaur) Pemerintahan Desa Sukarami, Bambang Hardianto, Kamis (12/8/2010).      Ia mengatakan, jalan tidak bisa dilewati baik oleh kendaraan bermotor ataupun roda empat double gardan sekalipun. Masyarakat setempat hanya bisa berjalan kaki dan tidak bisa ke mana-mana.      Bahkan sarana transportasi banyak yang tersangkut dan ada juga mengalami kerusakan. Akibatnya, harga berbagai kebutuhan mengalami kenaikan, seperti beras mencapai Rp 10.000/kg, gula Rp 15.000/kg, dan minyak sayur Rp 20.000/kg.      Warga yang ingin keluar dari desa tersebut dengan kendaraan terpaksa kendaraan roda dua harus mengenakan rantai di kedua bannya demikian juga dengan mobil.      "Kerusakan jalan tersebut dimulai dari simpang Dumir hingga Desa Lubuk Seketi. Permasalahan ini sebenarnya sudah pernah disampaikan melalui usulan kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Lahat agar diperbaiki, namun hingga saat ini belum ditindak lanjuti," katanya.      Bupati Lahat Saifidin Aswari Rifai mengatakan, pemerintah akan segera melakukan perbaikan terkait kerusakan akses jalan menuju lima desa tersebut agar kondisi perekonomian desa tersebut kembali nomal.      "Kami akan segera lalukan perbaikan, terutama sejumlah daerah yang mengalami kerusakan cukup parah sehingga kondisi ini bisa cepat teratasi dan akses ke sejumlah daerah tersebut dapat segara teratasi," ungkapnya.