JAKARTA, KOMPAS.com- Memasuki hari keenam bulan Ramadhan, penjualan kembang api masih relatif sepi. Hanya beberapa masyarakat yang mampir untuk membeli barang yang menghasilkan warna warni kemeriahan tersebut.
"Masih sepi kalau sekarang, hanya satu dua pembeli aja. Mulai ramenya nanti waktu seminggu sebelum Lebaran," ucap Yogi, salah satu pedagang kembang api di daerah Panglima Polim, Jakarta Selatan, Senin (16/8/2010).
Diungkapkannya, semenjak ia berjualan kembang api dari Jumat lalu (13/8), dalam satu hari hanya ada satu atau dua pembeli. Karena berjualan kembang api adalah berjualan musiman, hanya pada saat perayaan hari-hari besar saja seperti Lebaran, Natal, ataupun Tahun Baru, maka orang cenderung untuk membelinya seminggu sebelum hari besar atau pada saat malam menjelang hari besar tersebut.
"Paling rame itu nanti pas malam takbiran, itu yang rame pembeli," tuturnya.
Dipaparkannya, kalau pada waktu malam takbiran ataupun malam tahun baru, ia bisa memperoleh omset penjualan sebesar Rp 500.000. "Ini karena orang beli kembang api untuk memeriahkan suasana hari raya besar," lanjutnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.