Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waduk Melati Prioritas untuk Dikeruk

Kompas.com - 20/08/2010, 22:05 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Program pengerukan sungai-sungai besar di wilayah DKI Jakarta akan dilaksanakan awal tahun 2011. Selain pengerukan terhadap 10 sungai, program pengendalian banjir yang merupakan bantuan dari Bank Dunia ini juga mecakup pengerukan satu kanal dan empat waduk. Untuk tahap awal, pengerukan akan dimulai di Waduk Melati, Kelurahan Melati, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Waduk ini akan dikeruk sedalam 1 hingga 1,5 meter. Dengan begitu diharapkan dapat membebaskan kawasan Sarinah, Sabang, Menteng, serta Jalan Thamrin-Sudirman dari bencana banjir.

Konsultan Spesialis Komunikasi Bank Dunia, Abdul Rahman Rasyid, mengatakan Rencana program pengendalian banjir atau Jakarta Urgent Flood Migitation Project (JUFMP) akan dibagi dalam tujuh paket proyek yang akan dikerjakan oleh Pemprov DKI, Ditjen Sumber Daya Air dan Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Dengan rincian, Pemprov DKI akan mengerjakan tiga paket, sedangkan dua Ditjen Kementerian PU akan mengerjakan empat paket proyek.

“Jadi tidak semua program pengerukan sungai, kanal, dan waduk di ibu kota dikerjakan sendiri Pemprov DKI. Melainkan Bank Dunia menginginkan terjadi koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mengerjakan proyek ini,” kata Rasyid di Jakarta, Jumat (20/8/2010).

Pelaksanaan pengerukan yang akan dimulai dengan pengerukan Sungai Sentiong-Sungai Sunter sepanjang 7,44 kilometer, Sungai Ciliwung-Sungai Gunung Sahari sepanjang 6,67 kilometer, dan Waduk Melati seluas 8,5 hektar. Semuanya ini tergabung dalam paket pertama dari tujuh paket proyek, dan akan dikerjakan Pemprov DKI dengan nilai proyek 14,36 juta dolar Amerika atau sekitar Rp 143,6 miliar. Diperkirakan sedimen yang akan dikeruk dari empat sungai dan satu waduk tersebut sebanyak 376 ribu meter kubik yang akan dibuang ke Ancol.

“Namun untuk pelaksanaannya, kami akan memprioritaskan pengerukan di Waduk Melati. Karena keberadaan waduk ini memengaruhi kondisi jalan-jalan protokol di Jakarta agar tidak terendam banjir atau tergenang," ujarnya.

Sedangkan Konsultan Spesialis Sosial Bank Dunia, Rambat Sakwan, menerangkan Waduk Melati akan dikeruk sedalam 1-1,5 meter seluas 8,5 hektar. Diperkirakan sedimen lumpur yang akan dikeruk dari waduk tersebut sebanyak 79 ribu meter kubik. Biaya pengerukan khusus waduk ini yang didapat dari pinjaman dunia sebesar 150 juta dollar AS atau Rp 1,5 triliun, diantaranya 8,28 juta dollar AS atau sekitar Rp 82,8 miliar digunakan untuk pengerukan Waduk Melati.

“Waduk Melati ini bekerja untuk menampung air dari kawasan seluas 350 hektar. Namun karena sudah dipenuhi dengan sedimen berupa lumpur dan material lainnya, maka seringkali jika hujan mengalami luapan air ke jalan-jalan protokol,” ujar Rambat. Jika waduk ini berhasil dikeruk, maka kawasan Thamrin-Sudirman, Sabang, Sarinah dan Menteng akan aman dari banjir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com