Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penukaran Uang Capai Rp 42,7 Miliar

Kompas.com - 31/08/2010, 17:54 WIB

JAMBI, KOMPAS.com — Penukaran uang di Bank Indonesia Jambi mulai marak pada awal pekan ini. BI melayani penukaran sekitar Rp 42 miliar dalam satu hari, baik untuk masyarakat maupun bank umum.

Pemimpin Bank Indonesia Jambi Iing Hasanuddin mengatakan, Selasa (31/8/2010), layanan penukaran diberikan baik kepada masyarakat ataupun kalangan perbankan. Sepanjang Senin kemarin, dana yang telah dipakai untuk layanan ini mencapai Rp 42,7 miliar, terdiri atas Rp 41 miliar untuk perbankan dan Rp 1,7 miliar bagi masyarakat umum. Jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah.

"Kegiatan penukaran uang akan mencapai puncaknya menjelang akhir pekan ini. Kebutuhan menukarkan uang menjelang Lebaran memang sangat besar," ujar Iing.

Selasa kemarin, jumlah warga yang telah menukarkan uang sejak pukul 08.00 hingga 11.30 mencapai sekitar 300 orang, dan layanan masih terus dibuka hingga pukul 12.00.

Menurut Iing, animo masyarakat kali ini memang tidak sebesar pada tahun sebelumnya. Tahun lalu, Gedung BI langsung dipadati masyarakat sejak hari pertama, bahkan ada warga yang memanjat pagar bangunan bank untuk menghindari antrean karena khawatir uang yang disiapkan BI untuk penukaran cepat habis.

Kali ini, pihaknya menyiapkan dana hampir dua kali lipat, yaitu sebesar Rp 82 miliar uang kertas dan Rp 760 juta uang logam khusus untuk kalangan masyarakat umum, belum termasuk untuk perbankan. Penambahan stok uang itu bertujuan agar lebih banyak masyarakat yang dapat dilayani.

Mekanisme penukaran uang juga diperbaiki. Warga yang datang langsung mengambil kupon dan dapat duduk menunggu pemanggilan petugas loket. Sebanyak enam loket disiapkan untuk melayani penukaran uang.

"Masyarakat tidak perlu resah dan dapat menukarkan uang tanpa dibatasi jumlahnya. Dana yang kami siapkan cukup besar," kata Iing.

Pada masa penukaran uang kali ini, lanjut Iing, masyarakat paling meminati pecahan uang Rp 10.000. Tingginya minat terhadap pecahan ini diperkirakan karena ketertarikan atas model baru mata uang yang diterbitkan pemerintah belum lama ini.

Kondisi itu mirip dengan tahun lalu, saat pemerintah mengeluarkan pecahan baru uang Rp 2.000 sehingga mendorong masyarakat menukarkan uang dengan pecahan tersebut. Penukaran uang Rp 2.000 pada waktu itu sampai harus dibatasi Rp 2 juta per orang per hari.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com