JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pencopet kambuhan tertangkap sebelum melakukan aksinya di depan pintu masuk Terminal Pulogadung, Jakarta Timur. Ia ditangkap setelah seorang korban yang ingin naik bus AKAP berteriak kecopetan sesaat usai turun dari bus kota P 507 Pulogadung-Tanah Abang.
"Aksi pencopetan terjadi pada pukul 10.00 WIB diduga dilakukan oleh komplotan lama yang sering keluar masuk penjara. Kami hanya bisa menangkap satu saja," ujar Kepala Pos Pengamanan Terminal Pulogadung, Ajun Komisaris Besar Polisi Susnadi, Minggu (5/9/2010) di Jakarta.
Pelaku sempat dipukul massa sebelum akhirnya ditahan oleh petugas Brimob. "Kami bisa bergerak cepat karena korban berteriak minta tolong," tutur Susnadi.
Untuk mengantisipasi aksi pencopetan lagi, AKBP Susnadi meminta para penumpang untuk membawa uang secukupnya sebelum mudik. "Barang berharga sebaiknya disimpan dengan rapi. Penumpang harus waspada dengan kejahatan modus hipnotis dan pembiusan," katanya.
Sejak H-7, Pospam Terminal Pulogadung belum menerima laporan kriminal yang terjadi di dalam terminal bus AKAP. Area rawan biasa terjadi di pintu masuk terminal. Pospam sendiri menerjunkan 265 personil Polri, 30 anggota Polda berpakaian preman, 20 anggota Polres 30 orang Brimob dan 20 personil TNI. Ditambah, anggota Dinas Perhubungan, Satpol PP, Pramuka, Jasa Raharja dan Siskomnas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.