Poznan, Kompas
Dukungan ini disampaikan dalam pertemuan delegasi Indonesia dan Jepang di Poznan, Polandia, Sabtu (11/9). Pertemuan
Delegasi Indonesia terdiri, antara lain, staf ahli Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Hari Untoro Dradjat, Direktur Peninggalan Purbakala Junus Satrio Atmodjo, dan Hubertus Sadirin. Adapun delegasi Jepang, antara lain, Seiichi Kondo dan Koji Kitayama dari Departemen Hubungan Kebudayaan Pemerintah Jepang.
Saat ini setidaknya sudah
Komitmen bantuan Jepang ini, menurut mantan Deputi Direktur Kerja Sama Regional Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Sadirin, amat dibutuhkan karena mereka banyak memiliki ahli dan data di bidang konservasi. Selain konservasi rumah adat Tana Toraja, Pemerintah Jepang juga menyatakan minatnya dalam membantu konservasi rumah adat di Nias, Sumatera Utara.
Menurut Sadirin, dukungan Pemerintah Jepang merupakan bagian dari kerja sama proyek konservasi antara Jepang dan Indonesia yang telah dimulai pada 1998.
Kegiatan lain yang telah dilakukan dalam kerja sama ini, antara lain, konservasi istana tua Sumbawa di Nusa Tenggara Barat yang dimulai pada 2006. Istana Tua Sumbawa yang dibangun dari kayu jati dan memiliki 99 tiang merupakan salah satu warisan budaya penting dari Raja Sumbawa.