Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Piring Berantakan, Wagub Tegur Pegawai

Kompas.com - 14/09/2010, 15:08 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto ke sejumlah kantor pemerintah, Selasa (14/9/2010), menghasilkan teguran. Wagub menemukan piring berantakan hingga kondisi kantor yang dianggapnya tidak layak.

Didampingi Inspektur Provinsi dari Inspektorat Provinsi DKI Jakarta Sukesti Martono, Wagub mendatangi Kantor Suku Dinas Teknis Jatibaru, Jakarta. Ia melihat meja berantakan dengan bekas piring di atasnya. "Ini jam berapa? Kalau Anda makan dari pukul 08.00 tadi dan sekarang pukul 11.00 mestinya dibereskan. Ini kan kantor, ora memper (tidak pantas -red)," tegur Prijanto.

Wagub tak segan menegur perilaku para pegawai yang kurang peka. Ia juga mengunjungi ruangan yang dulunya digunakan sebagai unit perlengkapan Kantor Dinas Pekerjaan Umum. Mendapati bangunan tersebut tak layak, Prijanto mengatakan, ruangan tersebut harus dirombak. "Kasihan nanti pegawai banyak yang sakit. Sirkulasi udaranya tidak baik," katanya.

Prijanto juga prihatin dengan kondisi gedung Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta. "Ini tidak layak gedungnya. Berapa biayanya kalau dibangun?" kata dia. Memang, gedung tersebut terlihat usang, kumuh, tidak terawat, dan tak layak pakai.

Ia juga mempertanyakan soal papan monitoring yang kosong. "Ini papan monitoring Lebaran kok hanya terisi sampai H-3 saja? Harusnya diisi, kan sudah seminggu," katanya.

Wakil Dinas Perhubungan Riza Hasim langsung memanggil Kepala Bidang Pengendalian Kendaraan Hulman Sitorus untuk memperbarui data. "Sudah ada datanya, Pak, dari database komputer. Hanya belum diisikan ke data manualnya," kata Hulman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Nasional
Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Nasional
KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com