Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Sudutkan Masyarakat Bekasi

Kompas.com - 16/09/2010, 14:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemberitaan peristiwa 12 September lalu, yang berujung penganiayaan jemaat HKBP penatua Sihombing dan pendeta Luspida Simanjuntak, dinilai menyudutkan masyarakat Bekasi. Sikap ini disampaikan Badan Kekeluargaan Masyarakat Bekasi (BKMB) Bhagasasi yang mendatangi Markas Polda Metro Jaya.

"Kami berkewajiban meluruskan bahwa pemberitaan yang kami baca, cenderung menyudutkan masyarakat Bekasi. Itu tidak benar. Masyarakat Bekasi itu toleran dengan pendatang," kata Ali Anwar dari BKMB Bhagasasi kepada wartawan di Mainhall Polda Metro Jaya seusai bertemu Kapolda Irjen Pol Timur Pradopo, Kamis (16/9/2010).

Kata Ali, di Bekasi amat banyak pendatang yang menjadi pejabat dan anggota DPRD Bekasi. Begitu juga para tokoh agama dan umat non muslim diberik tempat mendirikan rumah ibadah. "Bahkan di Kampung Sawah Bekasi, kehidupan antara umat Muslim dan Kristen bisa berjalan harmonis. Ini salah satu contohnya," kata Ali.

Menurut Abdul Khodir, Sekjen BKMB Bhagasasi, konflik HKBP ini memang sudah terjadi sejak lama. "Banyak gereja yang berdiri di Bekasi, tapi kenapa hanya HKBP yang bermasalah," katanya. "Ini karena HKBP Pondok Timur Indah datang dengan niat yg tidak pas dengan kultur kita," imbuh Abdul.

Lanjut Ali, ada kultur yang berbeda yang dibawa oleh HKBP. "Kami meminta HKBP menurunkan tensi. Kultur yang dibawa HKBP dari 100 persen diturunkan menjadi 70 persen. Agar tercipta keharmonisan di Bekasi," katanya.

Untuk ke depannya, BMKB Bhagasasi siap memfasilitasi perdamaian antara kedua belah pihak. "Kita adakan dialog dengan menggunakan pendekatan budaya," ujarnya. Ali juga berharap, agar kasus ini cepat selesai, karena dapat memicu kondisi serupa di daerah lainnya.

"HKBP baiknya kompromi dengan kita. HKBP harus tahu adat istiadat dan hukum di Bekasi," kata Ali.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com