Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang Arsep, Wartawan yang Dibunuh

Kompas.com - 18/09/2010, 02:25 WIB

PALEMBANG, KOMPAS.com - Innalillahi wainna ilaihi rojiun. Arsep Pajario, sejawat, sahabat dan saudara kami tercinta berpulang ke Rahmatullah. Arsep biasa disapa Asep sesuai kode tulisan reportasenya di Sriwijaya Post.

Jasadnya ditemukan Jumat (17/9/2010) dalam kondisi mengenaskan di rumahnya, Jalan S Suparman, Komplek Citra Dago D9, Palembang, Sumatera Selatan. Diduga Arsep meninggal sejak tiga hari sebelumnya.

Arsep yang juga dipanggil Aceng dikenal ulet dan supel. Begitu banyak teman sejawat maupun rekan relasi selama almarhum menjalani profesi sebagai wartawan sangat kehilangan sosok seorang Aceng. Suka menolong, itulah salah satu sifat Aceng yang sangat kental.

Buktinya, tak terhitung teman yang dibantunya terutama dalam hal finansial. Nilawati, wartawati kantor berita Antara yang bertugas liputan di Pemerintah Kota Palembang mengaku sangat kehilangan.

Sosok Aceng bagaikan dewa penyelamat ketika Nila membutuhkan sebuah ponsel multifungsi untuk tugas jurnalistiknya.

"Kak Asep yang bantu saya. Bukan hanya saya tapi banyak teman lain yang dibantunya. Meskipun dengan cara beli cicil, tapi itu bukti bahwa Kak Asep itu baik dan suka menolong," kata Nila.

Nila pula yang terakhir menerima balasan SMS (short massage service) dari salah satu ponsel almarhum pada Kamis (16/9/2010) sekitar pukul 12.00 WIB yang isinya menyatakan almarhum sedang berada di dusun.

"Aku kirim SMS menanyakan keberadaan dia, dijawabnya SMS aku bahwa dia sedang di dusun. Itu kemarin, makanya aku tak percaya Kak Asep meninggalnya sudah beberapa hari," kata Nila.

Rika, wartawati Harian Palembang Pos yang juga satu pos liputan dengan almarhum, mengaku juga sangat kehilangan. Keseharian bersama-sama almarhum menjalankan tugas mencari berita membuat Rika mengaku mengerti pribadi almarhum.

"Biasanya Kak Asep itu yang suka menyegarkan suasana. Beberapa hari terakhir ini dia cuti Lebaran jadi kami tidak terpantau. Saya sedih sekali, almarhum itu baik dan supel di mata saya dan teman-teman. Saya suka sharing perihal berita yang kami liput dengan almarhum," kata Rika yang menangis tersedu-sedu di bus kota ketika akan melihat jenazah almarhum di kediamannya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com