Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Besok Kementerian PU Teruskan Penelitian

Kompas.com - 22/09/2010, 09:43 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Mulai Kamis (23/9/2010) besok, Kementerian Pekerjaan Umum akan melanjutkan penelitian terhadap Jalan RE Martadinata pada dua lokasi yang dicurigai rawan ambles.

Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Jawali Marbun mengatakan, saat ini pihaknya belum dapat menyimpulkan hasil penelitian yang dilakukan sejak Jumat pekan lalu. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kondisi tanah di sekitar jalan ambrol sekaligus memberikan gambaran mengenai konstruksi yang tepat untuk perbaikan jalan yang rusak.

"Informasinya baru sepotong-sepotong, nanti akan dikonfrontasikan dengan informasi dari Pusair (Puslitbang Teknologi Sumber Daya Air)," kata Jawali Marbun ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (22/9/2010) pagi.

Dia mengatakan, setelah penelitian di jalan rusak sepanjang 103 meter itu selesai, pihaknya akan meneruskan penelitian di sepanjang Jalan RE Martadinata. Tapi, penelitian ini tidak dilakukan sepanjang delapan kilometer di jalan tersebut, melainkan pada titik-titik yang dicurigai rawan ambles.

"Penelitiannya tidak sepanjang delapan kilometer itu, tapi cuma di tiga titik yang dicurigai (rawan ambles). Yang pertama yang ambrol itu. Yang kedua di sisi timur, sekitar satu kilometer ke arah Tanjung Priok. Yang ketiga di dekat Ancol, di mana ada rumah penduduk yang katanya ambles," ujar Jawali.

Dia menuturkan, penelitian terhadap dua titik baru ini akan dilakukan dengan menggunakan alat ground penetrating radar (GPR) yang dapat mendeteksi kondisi tanah lebih baik dibanding alat yang digunakan sebelumnya.

Saat ini, kata Jawali, jalan yang masih utuh sudah dapat diperkuat sementara dengan menggunakan sheet pile agar dapat dilalui oleh kendaraan. Namun, untuk perbaikan jalan, harus menunggu hasil penelitian yang diharapkan selesai pada dua hingga tiga hari ke depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com