Mereka Bersahabat dengan Banjir

JAKARTA, KOMPAS.com - Hujan kerap terjadi beberapa minggu ini, memasuki musim penghujan daerah Jakarta tentu saja terancam banjir. Khususnya bagi mereka yang tinggal di bantaran kali.

Karyadi (54), warga RT 04, RW03, Kampung Pulo, Jakarta Timur, yang sudah tinggal di sana sejak tahun 1984 ini contohnya. Menurut beliau, banjir sudah menjadi langganannya setiap saat. Meskipun begitu, bapak dari empat orang anak ini enggan untuk meninggalkan rumah yang sudah di huninya sekian lama.

"Saya enggak mau pindah dari sini, soalnya udah betah, biar sering banjir juga enggak apa-apa, udah enggak masalah," ujarnya saat ditemui Kompas.com, Minggu (26/09/2010).

Banjir di kawasan ini selalu terjadi bila hujan turun. Tidak perlu menunggu kiriman pun di sini sudah banjir jika hujan turun cukup deras. Pak Karyadi sudah tidak asing lagi hidup berdampingan dengan banjir, begitupun dengan keluarganya.

Mereka tidak mejadikan banjir sebagai beban. "Ya kita bawa seneng aja lah, daripada dibawa susah ntar jadi stres sendiri, lagipula ini bukan satu atau dua kali terjadi, udah sering, jadi nikmatin aja," katanya.

Awalnya, rumah Pak Karyadi tidak memiliki tingkat. Saat banjir besar tahun 1987, semua perlengkapan rumah beliau terendam air. "Waktu itu rumah saya belum ada tingkat, jadi barang-barang enggak sempet saya selamatin, kerendem semuanya," jelasnya.

Maka dari itu, Pak Karyadi memutuskan untuk menambah lantai di atas rumahnya sebagai antisipasi jika terjadi banjir besar nantinya. "Saya bikin tingkat buat naro-naro barang, sama buat ngungsi isteri sama anak saya," tuturnya.