Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Langganan Banjir, Enggan Pindah

Kompas.com - 27/09/2010, 02:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Meskipun banjir terus melanda perumahan di komplek IKPN Bintaro, Jakarta Selatan, rupanya hal tersebut tidak membuat warga setempat lantas berniat pindah tempat tinggal.

"Di sini letaknya strategis, kok. Dekat dari mana saja, fasilitasnya pun memadai. Selain itu kami sudah betah. Jadi, untuk pindah rasanya berat," tutur Sri (39), warga RW 04 kompleks IKPN Bintaro kepada KOMPAS.com, Minggu (26/09/2010).

Hal senada juga diungkapkan Sukesih (46). Menurutnya, jika rumah dan tanah seluas 140 meter persegi yang ditempatinya itu dijual, harganya pun tidak terlalu tinggi dan akan sulit untuk mencari tempat tinggal baru yang layak.

"Kalaupun dijual paling hanya laku Rp 150 juta. Dengan uang segitu mau beli rumah sempit di Jakarta pun susah," katanya. Banjir bagi warga IKPN memang bukan hal baru. Mereka pun terbiasa dihadapkan pada kondisi sulit saat banjir.

"Dulu banjirnya lima tahun sekali tapi mulai tahun 2007, banjir setiap tahun," terang Hartono (60), Koordinator Rumah Pompa IKPN Bintaro.

Menurutnya, hal itu terjadi karena lumpur di bantaran kali Pesanggrahan semakin tebal. Akibatnya, jika dulu air kiriman bisa tertampung hingga ketinggian 20 meter, kini paling hanya bisa menampung tiga meter saja dan selebihnya akan meluap.

Warga bahkan tidak tahu menahu soal wacana tentang rencana komplek IKPN Bintaro yang akan dijadikan waduk maupun pelebaran tanggul dan pelebaran kali Pesanggrahan dari hulu ke hilir.

"Saya memang sempat mendengar adanya rencana untuk menjadikan area sekitar komplek IKPN sebagai waduk tapi hal itu belum jelas juntrungannya, kok, buktinya belum ada pemberitahuan resmi dari pemerintah kota," ujarnya.

"Kalaupun wacana itu benar, saya bersedia pindah dari sini asalkan ganti lahannya sesuai," tambahnya. Ia mengungkapkan, sebenarnya kali Pesanggrahan bisa tidak meluap lagi asalkan pemerintah serius melakukan pengerukan lumpur dan sampah di dasar kali.

"Buat apa Pemerintah repot-repot membangun banjir kanal, toh dengan pengerukan sampah dan lumpur sungai sepertinya sudah cukup untuk mengatasi banjir Jakarta," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com