Kalau Banjir Kiriman, mah, Bisa Diatasi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga kompleks Perumahan Ikatan Keluarga Besar Pegawai Negeri (IKPN) Bintaro, Jakarta Selatan, terbiasa mengantisipasi sebelum banjir melanda. Sekitar enam jam sebelum banjir, sudah tersiar pengumuman melalui pengeras suara masjid Aljihadiyah.

Alhasil, warga hanya tinggal mengamankan barang-barang mereka dengan mengangkutnya ke lantai atas rumah. Bahkan, sebagian warga yang tidak memiliki lantai atas telah menyiapkan rak-rak tinggi khusus yang dapat menampung barang-barang agar tidak terendam banjir.

"Kalau banjir kiriman, mah bisa diatasi karena sudah ada pengumuman sebelumnya kecuali kalau banjir dadakan karena tanggul jebol," kata Sukesih (46), warga IKPN saat ditemui KOMPAS.com, Minggu (26/09/2010).

Hartono (60), Koordinator Rumah Pompa IKPN Bintaro mengatakan, banjir kiriman dari Bogor dapat diantisipasi berkat adanya kerjasama dengan penjaga-penjaga tanggul maupun pintu air di Manggarai, Katulampa, kali Ciliwung dan lainnya.

"Ketinggian air di hulu kali Pesanggrahan itu normalnya 95 sentimeter. Jika sudah lewat dari batas itu maka warga diharapkan untuk berantisipasi akan datangnya banjir kiriman," terangnya.

Jika curah hujan di Bogor tinggi maka otomatis ketinggian air di bendungan Katulampa, Bogor bisa mencapai 2,5 meter atau telah melampaui papan mercu bendungan. Akibatnya, kali Ciliwung pun akan meluap sehubungan dengan banjir kiriman dari Bogor.

Lalu merambat ke Depok, Manggarai, Kampung Melayu dan baru akan sampai di kali Pesanggrahan dalam kurun waktu enam jam. Dalam kurun waktu itulah warga IKPN Bintaro bisa bersiap-siap menyambut datangnya banjir.