JAKARTA, KOMPAS.com — Hujan deras dengan durasi pendek membuat saluran drainase di Jakarta sulit menyalurkan air. Ditambah dengan hilangnya daya resap tanah, kondisi tersebut mempermudah terjadinya genangan di jalan-jalan Ibu Kota.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DKI) Jakarta Ery Basworo mengatakan, perubahan iklim secara ekstrem akhir-akhir ini telah mengubah perilaku hujan. Hujan dengan intensitas tinggi, yang biasanya turun dalam durasi lebih dari satu hari, kini mengguyur hanya dalam 3 jam.
Akibatnya, kata Ery, saluran drainase di jalan-jalan arteri Ibu Kota tidak dapat mengalirkan semua air hujan tersebut. Padatnya jumlah bangunan membuat daya resap tanah terhadap air hujan mengecil. Kondisi ini dipersulit dengan tersumbatnya saluran-saluran air oleh sampah ataupun sedimentasi tanah. "Sekarang dengan climate change, genangan airnya naik. Genangan banyak karena resapan air kurang, baik sumur resapan maupun biopori," kata Ery.
Karena penanganan sungai berada dalam kewenangan Kementerian Pekerjaan Umum, Ery menegaskan, tugas DPU DKI adalah melakukan perbaikan saluran-saluran penghubung ke sungai-sungai tersebut. Oleh karena itu, dalam jangka pendek, DPU DKI berupaya mengatasi hal ini dengan memperbesar penampang saluran pembuangan ataupun membuat saluran-saluran baru.
Di Jalan Sabang, Jakarta Pusat, misalnya, selalu terjadi genangan pada saat hujan deras akibat tersumbatnya saluran air oleh sampah yang dibuang pedagang kreatif lapangan (PKL). Untuk memaksimalkan fungsi saluran ini, tidak ada cara lain selain membersihkan dan memperbesar saluran.
Meski demikian, di beberapa tempat, perbesaran saluran air ini tidak serta-merta membuat air terbuang dengan mudah. Tingginya muka air laut ataupun sungai dapat mengganggu aliran air, terutama di daerah-daerah rendah. Di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, misalnya, perbaikan saluran tidak dapat optimal jika air di Kali Krukut meluap. Air hujan tidak dapat masuk ke sungai dan justru berbalik serta menimbulkan genangan. Hal serupa terjadi di Jalan Lodan depan Hotel Alexis dan Kali Baru. Kedua lokasi di Jakarta Utara ini tergenang akibat pasang air laut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.