Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Warga Kepung Polresta Tarakan

Kompas.com - 28/09/2010, 17:14 WIB

TARAKAN, KOMPAS.com — Ribuan warga yang tergabung dalam Persatuan Suku Asli Kalimantan atau Pusaka mengepung Polresta Tarakan, Selasa (28/9/2010), menyusul belum tertangkapnya para pelaku penyerangan yang menewaskan tokoh masyarakat Tidung, Abdullah (45).

Situasi di Polresta Tarakan saat ini memanas, mengingat ribuan warga yang mengepung kantor tersebut menuntut polisi segera menangkap pelaku penyerangan sembari membawa senjata tajam berupa golok dan badik.

Sebelumnya, massa suku asli Tarakan ini baru saja menyelesaikan pertemuan tertutup di kantor Persatuan Suku Asli Kalimantan (Pusaka) Cabang Tarakan di Jalan Diponegoro, Sebengkok, Tarakan Tengah.

Pertemuan yang dipimpin tokoh adat yang disebut "Panglima Kumbang" itu menghasilkan dua keputusan penting. Pertama, mereka mendesak kepolisian untuk segera menangkap pembunuh Abdullah (45). Kedua, pelaku pembunuhan harus diusir dari Kota Tarakan.

Hasil keputusan inilah yang kemudian dibawa ke Polresta Tarakan. Perwakilan massa berusaha menemui Kapolresta Tarakan AKB Dharu Siswanto untuk menyerahkan hasil pertemuan tersebut dan meminta agar hal ini segera ditindaklanjuti.

Seperti diketahui, situasi di Tarakan mencekam setelah sekelompok pemuda melakukan penyerangan terhadap tokoh masyarakat di daerah Jumawa Permai, Tarakan Utara, Kaltim, Minggu (26/9/2010) sekitar pukul 23.00 WIB.

Tak lama setelah kejadian itu, kelompok lain balik menyerang. Mereka membakar dua rumah yang diduga sebagai rumah pelaku pembunuhan. Terkait pertikaian tersebut, aktivitas warga Tarakan sempat lumpuh. Toko-toko dan swalayan tutup. Bahkan, hari ini sekolah-sekolah pun diliburkan.

Meski malam tadi tokoh masyarakat dari kedua kelompok dipertemukan dan telah membuat sembilan butir kesepakatan, kondisi di Tarakan hingga siang ini belum sepenuhnya kondusif karena konsentrasi massa masih terlihat, terutama di daerah yang wilayahnya didiami dua kelompok yang bertikai. (Tribun Kaltim/Junisah/Niko Ruru)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com