Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukung Erwin, Insan Pers Ajukan "Amicus Curiae"

Kompas.com - 12/10/2010, 16:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah tokoh pers, baik senior maupun yunior, menandatangani pernyataan dukungan terhadap mantan Pemimpin Redaksi Majalah Playboy, Erwin Arnada, sebagai bentuk amicus curiae.

Kuasa hukum Erwin, Todung Mulya Lubis, mengatakan di Dewan Pers, Jakarta, Selasa (12/10/2010), bahwa pernyataan dukungan tersebut akan menjadi dokumen yang mendukung pengajuan kembali (PK).

Todung mengatakan, amicus curiae yang diajukan tokoh-tokoh pers tersebut dapat menjadi pertimbangan majelis sebagai dokumen PK. "Dokumen yang mendukung PK yang akan dimasukkan ke pengadilan. Saya kira itu bisa dipertimbangkan majelis sebagai dokumen PK," katanya.

Layaknya di negara-negara yang menganut sistem Anglo Saxon, amicus curiae dapat digunakan untuk memasukkan pendapat pihak ketiga yang berkepentingan terhadap suatu perkara dalam memberikan pendapat hukumnya kepada pengadilan. "Bisa dari LBH Pers, pemimpin media, siapa saja bisa. Lembaga pers seperti PWI bisa," kata Todung.

Secara harfiah, amicus curiae berarti sahabat pengadilan yang lebih jauh berarti  konsep yang memungkinkan pihak ketiga yang tidak terlibat perkara menyampaikan pendapat hukum.

Amicus curiae dapat diajukan oleh pihak ketiga yang tidak terlibat perkara, seperti halnya yang diajukan sejumlah LSM dalam kasus Prita Mulyasari atau yang digunakan dalam kasus majalah Time.

Sejumlah tokoh pers senior yang mengajukan amicus curiae bersama Dewan Pers hari ini adalah Rosihan Anwar, Ketua Umum PWI Pusat Margiono, Fikri Djufri selaku pendiri Tempo, Pemred RCTI Arief Suditomo, wartawan senior Djafar Assegaf, Direktur Pemberitaan Metro TV Suryo Pratomo, Pemred The Jakarta Post Endy Bayuni, mantan Wakil Ketua Dewan Pers Leo Batubara, Pemred Sinar Harapan Kristanto Hartadi, Pemred Majalah Femina Petty Fatimah, dan lainnya.

Mereka yang mengajukan amicus curiae menilai bahwa perkara Erwin merupakan kriminalisasi insan pers yang akan menjadi preseden buruk bagi kebebasan pers.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com