Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Landas Pacu Bandara Fatmawati Mengelupas

Kompas.com - 13/10/2010, 13:24 WIB

BENGKULU, KOMPAS.com — Landasan pacu Bandar Udara Fatmawati-Soekarno Bengkulu terkelupas sekitar 250 meter. Namun, kondisi itu tidak mengganggu kelancaran penerbangan.      "Landasan yang terkelupas itu berada di bagian ujung dan diduga terjadi akibat tingginya tekanan roda pesawat saat musim penghujan," kata Waryono, Kepala Unit Landasan Bandara Fatmawati, Rabu (13/10/2010).      "Peristiwa itu terjadi beberapa hari lalu. Sekarang masih dalam tahap perbaikan dan tidak mengganggu pesawat turun atas tinggal landas," katanya.      Di sekitar lokasi yang terkelupas itu sudah dipasang tanda larangan agar pesawat tidak menginjaknya kembali saat mendarat karena dikhawatirkan membahayakan pesawat dan penumpang.      "Kami mengerahkan puluhan tenaga kerja dan bahan baku aspal khusus agar dapat dilalui kembali. Sekarang menunggu cuaca baik untuk menyelesaikannya," ujar Waryono.      Kepala Bandara Fatmawati-Soekarno, Bengkulu, M Budi Kuntjoro, ketika dikonfirmasi, mengakui adanya landasan yang terkelupas itu. Namun, ia juga mengatakan, lalu lintas penerbangan tidak terganggu dan tetap lancar.      Pihaknya membutuhkan dana perbaikan yang seluruhnya sekitar Rp 500 juta. Namun, penambalan aspal yang terkelupas itu akan menghabiskan dana Rp 65 juta.      Landasan tersebut diperkirakan buatan Jepang dan dibangun beberapa puluh tahun silam. Oleh kontraktor yang mengaspal, landasan itu langsung dilapisi saja.      Mestinya aspal yang lama dibongkar dan diganti dengan konstruksi baru sehingga apabila diinjak, maka kondisi pesawat berbadan besar tetap bertahan.      "Pengaspalan landasan sepanjang 1.250 meter tersebut dikerjakan oleh PT Budi Bhakti dari Jakarta tahun 2007," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com