Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Aborsi Masih Tergeletak di Kasur

Kompas.com - 19/10/2010, 09:06 WIB

KOMPAS.com - Aborsi masih saja terjadi. Kali ini seorang mahasiswi terpaksa mengaborsi janin di perutnya dengan bantuan seorang dukun. Tak ayal warga di belakang Gedung Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Kompleks Kampus Universitas Palangkaraya, Minggu (17/10/2010) malam, geger.

Polisi yang menggerebek rumah tukang pijat berinisial SR (40), di kawasan itu dan menemukan orok yang diduga berjenis kelamin laki-laki. Warga curiga, orok itu merupakan milik perempuan muda yang datang ke rumah SR beberapa jam sebelum penggerebekan.

Menurut Halim, warga setempat mengaku, sore itu dia melihat rumah SR didatangi dua perempuan. Salah satu di antaranya hamil tua. "Malamnya polisi sudah banyak di rumah tukang pijat itu dan menemukan orok tergeletak di kasur," katanya, Senin (18/10/2010).

Malam itu juga SR langsung dibawa ke mapolres atas diduga melakukan praktik aborsi. Sementara itu, bayi laki-laki yang diduga sebagai korban praktik aborsi, dibawa ke ruang mayat RSUD dr Doris Sylvanus.

Polisi juga mengamankan Lin (19) yang diduga melakukan aborsi menggunakan jasa SR, serta mengamankan Ist (40), rekan Lin, di rumahnya, Jalan Anggerek II Palangkaraya.

Halim dan beberapa warga setempat mengaku, sepengetahuan warga, selama ini SR hanya berprofesi sebagai tukang pijat panggilan dan membuka praktik pijat di rumah tersebut.

Kapolresta Palangkaraya AKBP Adreas Wayan, mengatakan, pelaku aborsi atau ibu orok itu bernama Lin (19), mahasiswi semester III salah satu perguruan tinggi di Palangkaraya.

Mereka diduga sudah berencana ingin menggugurkan kandungan Lin yang sudah menginjak usia tujuh bulan. Harun, warga setempat mengatakan, SR selama ini tertutup dengan warga sekitar. Menurut dia, SR lebih banyak mendatangi rumah pelanggannya ketika dipanggil untuk minta pelayanan pijat dan jarang menerima tamu untuk pijat di rumah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com