Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiba-tiba Saja Kakak Saya Hilang..

Kompas.com - 26/10/2010, 19:34 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com- Samsul Bahri (19) tidak pernah menyangka bahwa Senin (25/10/2010) sore itu adalah kali terakhir dia mengantarkan kakaknya, Dian Nur Apniyanti (21). Dian, yang biasa dipanggil Yanti itu hilang seketika dari pandangan Samsul tak lama setelah mereka menyusuri tepi Jalan Antasari yang tergenang air di tengah hujan lebat kemarin dengan berjalan kaki.

"Saya tengok ke belakang pertama kali, kakak masih ada, dua kali saya tengok masih ada. Tapi pas ketiga kali kakak saya sudah hilang," ujar Samsul ketika ditemui di rumahnya, Jalan Damai RT 03/RW 05 Nomor 35 C, Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (26/10/2010).

Yanti hilang terperosok ke dalam gorong-gorong Jalan Antasari yang tertutup air ketika hujan deras kemarin. Pagi tadi, jenazah Yanti yang hanyut terbawa arus banjir itu ditemukan di tepi kali Krukut Kebayoran Baru Jakarta.

Diceritakan Samsul, sore itu dia mengantarkan Yanti yang ingin melunasi tagihan angsuran motor di kawasan Ciputat. Dengan mengendarai sepeda motor, sekitar pukul 15.15 mereka nekat berangkat meskipun Ibu mereka, Nur Aini (41), sempat melarang.

"Ibu bilangin jangan berangkat, masih hujan, saya coba telpon, tapi nggak diangkat-angkat," kata Nur Aini. Kemudian di tengah perjalanan menuju Ciputat, Samsul yang membonceng Yanti menghentikan sepeda motornya, berteduh sejenak di sebuah halte Jalan Antasari.

Tak lama kemudian, kata Samsul, mereka melanjutkan perjalanan menerobos banjir dengan berjalan kaki. Samsul mendorong sepeda motornya menyusuri jalan dengan Yanti mengikuti di belakangnya. "Tapi kakak jalannya di pinggir, nggak kelihatan ada lobang (gorong-gorong) di pinggir," katanya.

Memang, saat itu kata Samsul, air cukup tinggi menggenangi jalan sehingga gorong-gorong di tepi jalan tak tampak lagi. Arus air pun cukup deras. "Got (gorong-gorongnya) juga dalem," tambahnya. Hingga akhirnya, apa mau dikataka, Yanti yang terperosok ke dalam gorong-gorong tidak dapat terselamatkan.

Seorang pengguna jalan yang berusaha menyelamatkan Yanti, hanya mampu menarik tas yang dikenakan Yanti. "Itu kalau langsung surut masih bisa ditolong. Cuma kondisinya hujan deras, banjir, air masuk," tutur Samsul.

Sekuat tenaga Samsul sempat mencari kakaknya di sepanjang gorong-gorong dibantu warga. Dia mencopot tutup gorong-gorong dan masuk ke dalam. Namun, Yanti tidak juga ditemukan.

"Kata orang air gotnya bercabang ke kali Krukut sama ke dekat Jeruk Purut," imbuhnya.

Merasa putus asa, Samsul kemudian melapor ke pos polisi terdekat. Hingga akhirnya tim gabungan kepolisian sektor Cilandak, Batalyon Intai Amfibi Marinir, dan lainnya mencari Yanti di sepanjang kali Krukut hingga pagi tadi.

Melihat kejadian yang menimpa kakak sulungnya itu, Samsul berharap agar kejadian serupa tidak terulang. Dia meminta agar setiap gorong-gorong diberi pembatas yang jelas. Lalu dipasangi saringan sampah sehingga jika ada yang terperosok tidak akan hanyut sampai ke kali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com