Jakarta, Kompas -
Pemimpin pembongkaran itu Camat Palmerah Hatoya, didampingi Kepala Suku Dinas Pekerjaan Umum Tata Air Jakarta Barat Heryanto. Menurut Hatoya, untuk pembongkaran itu, turun langsung 125 petugas.
Penertiban diawali pembongkaran jembatan-jembatan beton di atas saluran (
Kala sebagian beton hancur, di bagian dalamnya terdapat struktur jembatan dan tembok serambi diikat besi-besi beton berukuran 8 milimeter.
Para pekerja harus belasan kali mengayunkan godam untuk menghancurkan sebagian
Menurut Hatoya, panjang saluran air yang dibongkar sekitar 1 kilometer, meliputi 500 meter di Jalan Anggrek Rosliana, tempat 80 kios berdiri, dan 500 meter lainnya di Jalan Anggrek Garuda yang berisi 25 kios.
”Dari 105 kios yang ada, 75 kios di antaranya kami bongkar. Semua kios yang tidak kami bongkar memiliki izin sehingga kami hanya membongkar
Hatoya menjelaskan, di Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat, ada 10 titik genangan utama yang selalu menyebabkan kemacetan panjang saat hujan turun.
Ke-10 lokasi genangan utama ada di Jalan Kemanggisan Utama Raya, Anggrek Rosliana dan Anggrek Garuda, Jalan Kemanggisan Raya, Jalan KS Tubun III dan Jalan Palmerah Barat III, Jalan Palmerah Utara, kawasan Slipi di ruas saluran penghubung RW 7, Kota Bambu Utara RW IX, serta Jatipulo.
”Rencananya, akhir Desember 2010 normalisasi semua