"Tocophobia" Memicu "Caesar" untuk Persalinan Kedua

KOMPAS.com — Fobia akan kehamilan dan persalinan atau tocophobia yang dialami perempuan saat hamil atau melahirkan anak kedua disebabkan karena trauma pada persalinan pertama. Di antara penyebab trauma ini adalah minimnya dukungan dari petugas medis pascapersalinan serta kurangnya informasi dan pengetahuan seputar persalinan.

Pengalaman traumatik persalinan anak pertama ini membuat banyak perempuan Inggris memilih operasi caesar saat melahirkan anak kedua. Kecemasan dan perasaan tertekan yang dialami ibu hamil  saat mengandung anak pertama juga menyebabkan perempuan akhirnya menunda untuk merencanakan kehamilan dan kelahiran anak kedua.

Kondisi traumatik ini dialami oleh perempuan yang tak ditangani secara sempurna oleh bidan atau tenaga medis. Ibu mengalami trauma pascapersalinan karena bidan tak mendampinginya dalam mengatasi kondisi emosi. Bidan yang terlalu sibuk menangani persalinan membuat ibu melahirkan merasa diabaikan dan tidak diperhatikan.

Pengalaman tak menyenangkan inilah yang memicu tingginya permintaan caesar di sejumlah rumah sakit di Inggris. Women's Hospital di Liverpool yang merupakan rumah sakit wanita terbesar di Eropa mencatat peningkatan permintaan caesar sekitar 40 persen dalam satu tahun.

Jumlah perempuan yang mengalami trauma pascapersalinan juga meningkat. Sejumlah klinik trauma persalinan menyebutkan, jumlah pasien mereka mengalami peningkatan satu tahun terakhir.

"Bidan yang terlalu sibuk mengurus persalinan kehilangan waktu untuk menemani ibu yang baru saja melahirkan. Bidan juga tak punya waktu untuk memberikan dukungan emosional dan perasaan aman dan nyaman kepada ibu pascapersalinan," ujar Cathy Warwick dari sekolah kebidanan, Royal College of Midwives, Inggris.

Dokter dan bidan bahkan lebih sering menawarkan operasi caesar saat melihat perempuan yang mengalami trauma persalinan, lanjut Warwick. Padahal, katanya, jika mengikuti prosedur yang baik, caesar hanya dijalankan dalam kondisi darurat saat persalinan menunjukkan gejala komplikasi.

Persoalan yang kompleks ini kemudian juga memicu pertumbuhan angka perempuan penderita tocophobia.

Simon Mehigan, konsultan kebidanan dari Liverpool Women’s Hospital, mengatakan, minimnya informasi dan edukasi seputar kehamilan pertama menjadi sumber penyebab berbagai kondisi traumatik terkait persalinan.

Sejumlah dokter bahkan berspekulasi, meningkatnya penderita tokophobia juga dipengaruhi kultur masyarakat, terutama kaum ibu. Kaum ibu yang menceritakan pengalaman sulitnya melahirkan kepada anaknya yang akan menjalani persalinan hanya akan menimbulkan trauma.

Jika saat ini Anda sedang hamil dan mendekati waktu persalinan, sebaiknya menjauhlah dari pembicaraan seputar kesulitan melahirkan. Persiapkan juga mental Anda dengan informasi dan pengetahuan yang tepat seputar persalinan. Atau mulailah menyeleksi rumah sakit yang memberikan pelayanan penuh kepada ibu hamil pascapersalinan atau rumah sakit sayang ibu dan bayi.