Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bubarkan Pesta Miras, Polisi Ditembak

Kompas.com - 20/11/2010, 09:34 WIB

TOLITOLI, KOMPAS.com — Brigadir Jamaludin, anggota Polres Tolitoli, Sulawesi Tengah, tewas setelah bagian pipi kirinya ditembus peluru yang ditembakkan oleh warga.
     
Sebelum ditembak, polisi itu lebih dulu dibacok di bagian kanan kepalanya. "Anggota ini meninggal dunia Jumat (19/11/2010) malam," kata seorang anggota polisi yang menunggui jenazah temannya di RSU Mokopido Tolitoli, Sabtu (20/11/2010).
     
Informasi yang dihimpun, kejadian ini bermula saat Jamaludin berupaya membubarkan tiga anak muda yang sedang meneguk minuman keras di Desa Binontoan, Kecamatan Tolitoli Utara, pada Jumat (19/11/2010) sekitar pukul 18.00 Wita.
     
Tidak terima dibubarkan, mereka langsung melakukan perlawanan. Akibatnya, anggota Polri itu langsung melepaskan tembakan peringatan.
     
Mendengar tembakan peringatan, ketiga pemuda itu malah maju untuk menyerang polisi yang biasanya berpatroli di lingkungan masyarakat di desa itu.
     
Melihat gelagat ada yang melawan, Jamaludin langsung mengacungkan senjata api dan menembak salah satu di antara mereka.
    
Karena rekannya terkena tembakan, pemuda lainnya langsung mengayunkan senjata tajam atau parang, lalu membacok bagian kepala korban.
     
Saat Jamaludin terhuyung-huyung akibat terkena bacokan, para pelaku merampas senjata api milik polisi, kemudian menembakkannya dan mengenai bagian pipi kiri korban.
     
Dengan menggunakan mobil ambulans milik pusat kesehatan masyarakat setempat, korban sempat dilarikan ke RSU Mokopido guna mendapatkan perawatan, tetapi malang, nyawanya tak tertolong lagi.
     
Korban meninggal dalam perjalanan, atau sekitar 50 kilometer menuju rumah sakit. Jamaludin yang mengalami luka robek di bagian kepala kanan dan di bagian pipi kiri berlubang akibat "terjangan" peluru tajam hingga bersarang di bagian wajahnya, tercatat meninggal dunia pada pukul 20.00 Wita.
     
Menurut pihak kepolisian setempat, pelaku penembakan dan pengeroyokan anggota Polri tersebut hingga kini masih dalam upaya pengejaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com